Analisis hukum Islam terhadap saham perusahaan sebagai mahar dalam perkawinan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fuadah, Rifqi (2023) Analisis hukum Islam terhadap saham perusahaan sebagai mahar dalam perkawinan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Suabaya.

Text
Rifqi Fuadah_C91218135 ok.pdf
Download (2MB)

Abstract

Skripsi ini ialah hasil penelitian pustaka dengan judul “Analisis Hukum Islam Terhadap Saham Perusahaan Sebagai Mahar dalam Perkawinan”. Skripsi ini ditulis untuk menjawab pertanyaan yang tertuang dalam dua rumusan masalah yaitu: bagaimana gambaran dari penggunaan saham perusahaan sebagai mahar perkawinan dan bagaimana analisis hukum Islam tentang mahar perkawinan berupa saham perusahaan. Data penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi empiris. Teknik analisis datanya menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pola pikir induktif yang selanjutnya disusun secara sistematis untuk mengetahui tentang bagaimana penggunaan saham yang dijadikan sebagai mahar dalam perkawinan yang diperoleh dari berita mengenai penggunaan saham sebagai mahar yang didapat melalui website terpercaya, wawancara terhadap KUA terkait. Selanjutnya data tersebut dianalisis menggunakan hukum Islam yaitu dari Kompilasi Hukum Islam dan Fikih Munakahat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa seiring berkembangnya zaman, terdapat banyak perubahan atau pembaharuan terutama pada bidang perkawinan, khususnya di Indonesia. Di KUA Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar terdapat sebuah fenomena mahar perkawinan berupa saham sebuah perusahaan yang dibuktikan dengan adanya sertifikat yang diberikan setelah berlangsungnya akad nikah. Mahar tersebut diberikan setelah adanya kesepakatan antara pihak calon mempelai pria dan calon mempelai wanita. Saham boleh dijadikan sebagai mahar selama tidak ada yang dilanggar dan rukunnya terpenuhi maka sah-sah saja perkawinan yang menggunakan saham untuk maharnya. Tetapi tidak semua saham boleh dijadikan sebagai mahar, hanya saham syariah yang boleh dijadikan sebagai mahar, sedangkan saham konves Dengan syarat antara pihak laki-laki dan pihak perempuan sama-sama sepakat dan adanya kerelaan serta keridloan dari pihak perempuan. hal ini menunjukkan bahwa Islam itu tidak mempersulit segala sesuatu, namun segala sesuatu tersebut harus sesuai dengan syarat yang berlaku.