Pesantren Ukir: studi etnografi transmisi budaya di Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Matholi’ul Anwar dan Pondok Pesantren Babussalam Jepara

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rohman, Fathur (2022) Pesantren Ukir: studi etnografi transmisi budaya di Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Matholi’ul Anwar dan Pondok Pesantren Babussalam Jepara. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Fathur Rohman_F53119032 ok.pdf
Download (19MB)

Abstract

Ukir sebagai warisan budaya lokal Jepara saat ini sedang mengalami problem dalam hal pewarisan yang tidak berjalan maksimal. Pesantren sebagai lembaga pendidikan tradisional memiliki potensi besar untuk menjadi solusi alternatif bagi masalah tersebut. Sejarah mencatat bahwa pesantren sangat dekat dengan masyarakat lokal dan memiliki relasi yang sangat kuat dengan budaya lokal. Hal ini bisa dilihat pada dua pesantren yang berada di sentra ukir Jepara, yaitu PP. Matholi’ul Anwar dan PP. Babussalam. Kedua pesantren tersebut berhasil menghidupkan budaya ukir di pesantren tanpa harus kehilangan budaya asli pesantren. Berdasarkan fenonema tersebut, penting kiranya mengetahui transmisi budaya ukir di kedua pesantren tersebut agar menjadi acuan dan masukan dalam upaya mewariskan budaya ukir. Ada tiga rumusan masalah dalam penelitian ini: 1) Mengapa ukir di transmisikan di PP. API Matholi’ul Anwar dan PP. Babussalam Jepara? 2) Bagaimana model transmisi ukir di PP. API Matholi’ul Anwar dan PP. Babussalam Jepara? 3) Apa dampak transmisi ukir bagi PP. API Matholi’ul Anwar dan PP. Babussalam Jepara? 4) Bagaimana pemanfaatan transmisi ukir untuk penguatan pendidikan agama Islam di PP. API Matholi’ul Anwar dan PP. Babussalam Jepara?. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode mini etnografi. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik observasi partisipatif, wawancara, dan dokumentasi. Adapun analisisnya menggunakan metode analisis etnografi versi Giampetro Gobo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Transmisi ukir di PP. API Matholi’ul Anwar dan PP. Babussalam Jepara berlatarbelakang motif ekonomi dan pendidikan. Sementara bagi santri, motif mempelajari seni ukir dilatarbelakangi oleh motif ekonomi, seni, pendidikan, dan budaya. 2) transmisi ukir di pesantren meliputi tiga aspek yaitu unsur budaya, proses, dan metode. Unsur budaya ukir yang ditransmisikan meliputi pengetahuan, keterampilan, nilai, norma, dan kebiasaan. Sementara proses transmisi dilakukan dengan model diagonal melalui Kiai dan Santri senior dan horisontal melalui santri seangkatan. Adapun bentuk transmisinya adalah akulturasi yang mengarah pada integrasi. Sedangkan metode yang digunakan dalam transmisi ukir adalah metode ajaran natah atau nyantrik ukir dengan pola genaon atau ngenek. 3) Adanya transmisi dalam bentuk akulturasi-integrasi membawa dampak berupa perubahan pada pesantren. Perubahan itu bisa dilihat pada karakter, tujuan, kegiatan pembelajaran, ekonomi, peran kiai, hingga adat dan kebiasaan sehari-hari. 4) Pemanfaatan transmisi ukir untuk penguatan pendidikan agama Islam di pesantren dilakukan dengan kontekstualisasi pendidikan agama Islam berbasis budaya ukir, penggunaan transmisi ukir sebagai media transmisi nilai-nilai pendidikan agama Islam, dan sebagai penunjang pencapaian kompetensi pendidikan agama Islam.