Pengembangbiakan hewan dalam Al Quran: studi tafsir Mafatih Al Ghaib karya Fakhr Al Din Al Razi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Firmania, Nadia (2023) Pengembangbiakan hewan dalam Al Quran: studi tafsir Mafatih Al Ghaib karya Fakhr Al Din Al Razi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Nadia Firmania_E03217038 ok.pdf
Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya kajian-kajian yang terkait dengan hewan dalam al-Qur’an. Penciptaan hewan di dunia ini memiliki teori. Tidak hanyak ketika Allah swt berfirman ‘KUN’ maka jadilah apa yang dikehendaki-Nya. Semua penciptaan membutuhkan proses pun dengan perkembangbiakan hewan juga memerlukan proses. Sudah banyak teori-teori tentang perkembangbiakan hewan menurut sains. Namun penulis belum menemukan teori perkembangbiakan hewan menurut al-Qur’an. Penelitian ini memfokuskan diri pada pemahaman Fakhr al-Din al-Razi terhadap perkembangbiakan hewan sebagai salah satu dari warisan keilmuan yang ada pada Islam. Al-Razi ketika menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an banyak menggunakan disiplin ilmu yang berbeda. Dengan berbagai referensi yang digunakannya, al-Razi dapat mengeluarkan pendapatnya sendiri yang menurutnya objektif dan dapat dibuktikan. Al-Razi merupakan seorang pemikir bebas yang berani berbeda dengan para pendahulunya dan mengeluarkan pemikiran orisinil yang diperolehnya dari berbagai kajiannya terhadap suatu permasalahan. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana penafsiran ayat-ayat perkembangbiakan hewan dalam al-Qur’an menurut al-Razi serta bagaimana klasifikasi pembagian hewan menurut al-Razi dalam al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan teori tafsir maudhu’i. Namun, dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan tiga surat saja, yaitu surat an-Nur ayat 45, surat Asy-Syura ayat 11 dan surat Fathir ayat 28. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan studi kepustakaan (Library Research). Dalam penafsirannya terhadap ayat-ayat perkembangbiakan hewan, al-Razi mengemukakan bahwasannya penciptaan dan perkembangbiakan hewan tidak lepas dari air. Perkembangbiakan hewan dimulai dari hewan berjalan dengan perutnya (melata), kemudian berjalan dengan dua kaki dan selanjutnya berjalan dengan empat kaki. Perkembangbiakan hewan bisa terjadi karena Allah swt telah menciptakan hewan secara berpasang-pasangan sehingga mereka bisa memperbanyak jumlah keturunannya dan setiap keturunan hewan akan memiliki warna dan bentuk yang berbeda-beda.