Adab pengusaha kepada karyawan perspektif hadis: kajian Maudu’i Hadis melalui pendekatan transdisipliner

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Afton, Mohamad (2023) Adab pengusaha kepada karyawan perspektif hadis: kajian Maudu’i Hadis melalui pendekatan transdisipliner. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Mohamad Afton_E95217031 OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Salah satu faktor yang mempengaruhi seorang pengusaha gagal dalam mewujudkan usaha yang lancar adalah tidak memperhatikan tindakan atau adab yang sesuai dari tuntunan Islam dan contoh yang diberikan oleh Rasulullah SAW. Penelitian ini membahas tentang adab yang perlu diperhatikan oleh seseorang yang memiliki usaha, pemilik perusahaan, atau penyandang gelar “bos”, kepada orang-orang yang berada dibawahnya (karyawan). Dengan mencontoh perilaku yang telah diajarkan oleh Nabi kepada pelayannya, seorang pengusaha selayaknya tidak mengejar keuntungan duniawi saja. Percuma jika apa yang didapatkan tidak menjadikan usahanya menjadi suatu keberkahan, padahal apa yang diusahakan seharusnya mampu mengimbangi antara urusan duniawi dengan urusan ukhrawi. Sehingga perusahaan tersebut akan menjadi ladang untuk menimba rezeki dan menjadi ladang untuk menimba pahala Tiga pertanyaan dalam penelitian diajukan sesuai dengan tujuan penelitian tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Model ini bertujuan agar dapat menguraikan seluruh data yang bersifat verbal dan dengan harapan mampu menjelaskan realita yang sesuai dengan Library Research atau kitab kepustakaan. Sedangkan metode pengumpulan data pertama yaitu dengan takhrij al-hadis,i’tibar al-hadis, kritik sanad dan juga matan hadis. Dan teknik untuk menganalisa datanya menggunakan teknik deskriptif-analisis dengan menyelaraskan seluruh sumber data (baik primer ataupun sekunder) agar didapatkan jawaban yang tapat dan memberikan penjelasan yang menyeluruh. Setelah melakukan rangkaian analisa dalam penelitian ini dengan menggunakan kajian tematik (maudu’i), ditemukan kesimpulan bahwa seorang pengusaha harus memperhatikan adab nya ketika menghadapi bawahan atau karyawannya. Diantaranya adalah dengan memperlakukan mereka selayaknya saudara sendiri karena mereka juga sama-sama makhluk Allah yang memiliki derajat yang sama di sisi-Nya. Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah dengan memberikan hak mereka sesuai kesepakatan dengan tidak menguranginya sedikitpun dan senantiasa tawadhu’ dalam berperilaku dihadapan mereka.