This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Lailiyah, Kholisatul (2016) Studi komparatif fatwa MUI dengan kitab Fathul Mu'in terhadap masalah pemanfaatan sistem gadai di Desa Sandingrowo Kecamatan Soko Kabupaten Tuban. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surbaya.
Text
Kholisatul Lailiyah_C02212019 ok.pdf Download (2MB) |
Abstract
Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan dengan judul “Studi komparatif fatwa MUI dengan kitab fath}ul mu’in terhadap masalah pemanfaatan sistem gadi sawah di Desa Sandingrowo Kecamatan Soko Kabupaten Tuban”. Skripsi ini merupakan penelitian untuk menjawab pertanyaan, 1) Bagaimana praktik pemanfaatan sistem gadai sawah di Desa Sandingrowo Kecamatan Soko Kabupaten Tuban menurut fatwa MUI? 2) bagaiman praktik pemanfaatan sistem gadai sawah di Desa Sandingrowo Kecamatan Soko Kabupaten Tuban menurut kitab fath}ul mu’in? 3) apakah ada persamaan dan perbedan antara fatwa MUI dengan kitab fath}ul mu’in terhadap masalah pemanfaatan sistem gadai sawah di Desa Sandingrowo Kecamatan Soko Kabupaten Tuban? Metode pendekatan penelitian yang digunakan adalah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis kualitatif komparatif. Maksudnya pembahasan dimulai dengan mengumpulkan data yang telah diperoleh dari lapangan tentang pemanfaatan gadai sawah, kemudian dianalisis dengan cara membandingkan dua pendapat antara fatwa MUI Nomer 25/DSN-MUI/III/2002 dengan kitab fath}ul mu’in terhadap pemanfaatan gadai sawah di Desa Sandingrowo kecamatan Soko Kabupaten Tuban. Dari hasil penelitian, peneliti memperoleh beberapa sistem gadai sawah yang ada di Desa Sandingrowo. Di mana sistem gadai sawah di desa ini menggunakan dua sistem yaitu uang kembali dan uang tidak kembali. Dengan adanya sistem tersebut penulis menyimpulkan bahwa pemanfaatan sistem gadai sawah di Desa Sandingrowo Kecamatan Soko Kabupaten Tuban di tinjau dari fatwa MUI, kedua sistem tersebut tidak diperbolehkan karena pemanfaatan gadai sawah tidak diperbolehkan sehingga menggunakan sistem juga tidak diperbolehkan. Sedangkan ditinjau dari kitab fath}ul mu’in yakni, gadai sistem dengan uang kembali diperbolehkan karena sudah adanya izin dan kesepakatan dan uang tidak kembali tidak diperbolehkan karena sistem ini keluar syarat diperbolehkannya melakukan gadai. Kedua pendapat tersebut memperbolehkan apabila rahin tidak mampu membayar maka jaminan tersebut akan diperpanjang sampai rahin mampu melunasi hutangnya. Dalam melakukan transaksi gadai sawah hendaknya tidak menggunakan sistem uang tidak kembali , serta tidak boleh mengkakulasi antara pendapatan hasil sawah dengan jangka waktu pinjaman dan jumlah pinjaman. karena hal tersebut tidak sesuai dengan syarat-syarat gadai, serta akan memberikan resiko kepada pihak yang meminjamkan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Gadai Hukum Islam Hukum |
||||||||
Keywords: | Sistem gadai | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah | ||||||||
Depositing User: | Kholisatul Lailiyah | ||||||||
Date Deposited: | 25 Apr 2016 03:02 | ||||||||
Last Modified: | 03 Jan 2024 08:28 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/6054 |
Actions (login required)
View Item |