Analisis komparasi financial performance dan financial distress sebelum dan selama masa pandemi covid-19: study empiris perusahaan di JII

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Salsabila, Alza Amira (2022) Analisis komparasi financial performance dan financial distress sebelum dan selama masa pandemi covid-19: study empiris perusahaan di JII. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Alza Amira Salsabila_G02218003.pdf
Download (5MB)

Abstract

Skripsi dengan judul “Analisis Komparasi Financial Performance dan Financial Distress Sebelum dan Selama Masa Pandemi Covid-19 (Study Empiris Perusahaan di JII)” ini membahas tentang akibat dari krisis yang ditimbulkan oleh pandemic Covid-19. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa signifikan perbedaan yang ditimbulkan oleh pandemic Covid-19 pada financial performance (WCTA, EBITTA, ROA) serta financial distress perusahaan yang terdaftar dalam indeks saham Jakarta Islamic Index (JII). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dari penelitian ada berjumlah 60 perusahaan yang terdaftar dalan indeks saham JII. Kemudian diperoleh sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria tertentu, sehingga diperoleh sampel berjumlah 34 perusahaan yang terdaftar dalam indeks saham JII. Adapun proksi yang digunakan dalam mengukur financial performance yakni rasio profitabilitas (EBITTA, ROA) dan rasio likuiditas (WCTA), sementara untuk memprediksi financial distress menggunakan Grover. Selanjutnya, rasio-rasio tersebut di uji beda menggunakan paired sample-t dengan bantuan SPSS 28. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dari rasio financial performance, yaitu rasio profitabilitas meliputi EBITTA dan ROA, namun untuk rasio likuiditas yaitu WCTA menunjukkan hasil tidak adanya perbedaan yang signifikan. Serta pada financial distress (Grover) mengalami perbedaan yang signifikan antara sebelum dan selama covid-19. Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan managemen perusahaan untuk memperbaiki kondisi kesehatan keuangan yang menurun, agar terhindar dari kebangkrutan. Serta bagi investor dan kreditor hendaknya lebih selektif dalam berinvestasi.