This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Saputri, Adinda Dian Eka (2022) Analisis hukum islam terhadap pemikiran Faqihuddin Abdul Kodir tentang Nushuz. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Adinda Dian Eka Saputri_C01217002.pdf Download (2MB) |
Abstract
Skripsi ini ditulis untuk menjawab pertanyaan penelitian yang dirumuskan dalam dua rumusan masalah yaitu: Bagaimana pemikiran Faqihuddin Abdul Kodir tentang nushuz?, dan Bagaimana analisis hukum Islam terhadap pemikiran Faqihuddin Abdul Kodir tentang nushuz?. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Proses pengumpulan datanya melalui teknik dokumentasi, lalu diolah dengan teknik editing dan organizing, selanjutnya dianalisis menggunakan tahapan deskriptif analisis yakni memberi gambaran secara terstruktur terkait pendapat Faqihuddin Abdul Kodir tentang nushuz, yang terdapat ketidaksesuaian dengan Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang notabenenya merupakan salah satu rujukan hukum bagi umat Islam di Indonesia. Kemudian pendapat Faqihuddin Abdul Kodir terkait nushuz tersebut dianalisis menggunakan teori Hukum Islam. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa; satu, Faqihuddin Abdul Kodir berpendapat bahwa nushuz adalah segala tindakan negatif yang dilakukan oleh suami maupun istri sehingga dapat melemahkan ikatan cinta di antara keduanya. Adapun salah salah satu cara untuk menyelesaikan nushuz dengan lebih lembut yaitu dengan menggunakan prinsip kesalingan (mubadalah). Karena dengan menggunakan prinsip mubadalah ditemukan kemaslahatan bahwasanya laki-laki dan perempuan sama-sama dituntut untuk menjaga perkawinan agar tercipta keadilan Bersama; kedua, Nushuz yang telah dipaparkan oleh Faqihuddin Abdul Kodir menurut Hukum Islam yakni dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) di Indonesia adalah sesuai, meskipun terdapat ketidak sesuaian dengan KHI yang meliputi definisi, subjek, dan proses penyelesaian nushuz. Saran pertama yang dapat penulis berikan berdasarkan penelitian ini yaitu, melakukan upgrading atau pembaruan terhadap KHI mengenai pasal-pasal yang terkesan bias gender. Mengingat bahwasanya KHI merupakan rujukan untuk pemecahan masalah perkawinan umat Islam. Kedua, perkawinan merupakan ikatan suci yang harus dijaga dengan baik. Sehingga, hak dan kewajiban pasangan masing-masing harus dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab, bekerja sama untuk menjadikan rumah tangga yang tentram, serta dipenuhi cinta, dan kasih sayang.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Nusyuz dan Syiqaq | ||||||||
Keywords: | Nushuz; Pemikiran | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | Adinda Dian Eka Saputri | ||||||||
Date Deposited: | 29 Oct 2023 13:20 | ||||||||
Last Modified: | 29 Oct 2023 13:20 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/60886 |
Actions (login required)
View Item |