Transmisi pendidikan di Pondok Pesntren Miftahul Ulum Al-Islamy Bangkalan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Bustanun, Niam (2022) Transmisi pendidikan di Pondok Pesntren Miftahul Ulum Al-Islamy Bangkalan. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Bustanun Niam_02040120007 OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Tesis ini mencoba mendeskripsikan tentang transmisi pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Islamy. Proses transmisi ilmu di lingkungan pesantren dilakukan dengan mempertahankan tradisi ijazah sanad. Di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Islamy ini disamping melestarikan transmisi keilmuan dari generasi ke generasi melalui literasi kiab kuning dan disaat bersamaan melakukan perubahan sebagai jawaban atas kehidupan yang memasuki zaman modern sebagai manifestasi prinsip al-muhafadzah ‘ala al-qadim al-salih wa al-akhdu bi al-jadid al-aslah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif deskriptif, karena pada penelitian ini hanya menggambarkan gejala atau keadaan yang diteliti secara apa adanya dari data yang bersifat empiris atau peneliti terjun langsung ke lapangan. Adapun hasil dari penelitian ini ialah: Pertama, Kewajiban transmisi pendidikan Qauliyah di PP. Miftahul Ulum Al�Islamy setidaknya tercermin dari tetap dipertahankannya tradisi literasi kitab kuning yang sudah menjadi warisan pesantren. Sebagai upaya dan kewajiban melestarikan tradisi leluhur dalam menanamkan nilai dan ajaran agama Islam, proses transmisi pendidikan Qauliyah di PP. Miftahul Ulum Al-Islamy mulai berinovasi dengan menerapkan model pembelajaran klasikal dan pembakuan kurikulum. Kedua, Tantangan yang dialami lembaga ini menurut pengamatan para ahli semakin lama semakin banyak, kompleks, dan mendesak. Hal ini disebabkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Modernisasi atau pembaharuan yang dilakukan oleh PP. Miftahul Ulum Al-Islamy sebagai sebuah kebutuhan menjawab tantangan zaman meliputi berbagai aspek. Ketiga, Implikasi transmisi pendidikan PP. Miftahul Ulum Al-Islamy yang berhasil menggabungkan dua kiblat keilmuan; agama dan umum, secara tidak langsung telah menciptakan outut (produk) lulusan yang mampu dalam hal diantaranya adalah bersaing dalam enjemput pasar pengembangan SDM dengan lulusan di luar pesantren, membangun Kepercayaan pasar (masyarakat) terhadap lulusan pesantren terkait dengan lapangan kerja masih dipertanyakan dan Pengembangan SDM secara bersaing dengan masyarakat di luar pesantren.