Makhluk hidup luar bumi dalam al-Qur'an: studi penafsiran term Dabbah dalam kitab tafsir Ilmi Kementrian Agama Republik Indonesia

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rahmasari, Luthfiana Devi Erica (2023) Makhluk hidup luar bumi dalam al-Qur'an: studi penafsiran term Dabbah dalam kitab tafsir Ilmi Kementrian Agama Republik Indonesia. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Luthfiana Devi Erica Rahmasari_02040521059.pdf
Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini ditulis karena adanya indikasi kehidupan makhluk luar bumi baik dari segi sains dan Al-Qur’an. Keduanya tidak mengandung pertentangan terkait tema kajian. Sebagai contoh, Al-Qur’an menyebutkan bahwa penciptaan makhluk tidak ada yang sia-sia. Jika dimaknai dari sisi teologis, maka sebagai manusia diwajibkan untuk bersyukur dan tetap berusaha untuk beribadah kepada Allah, seperti bekerja dan mempelajari keilmuan adalah bentuk ibadah. Jika ayat tentang penciptaan makhluk dilihat dari sisi keilmuan alam maka tidak ada pertentangan diantara keduanya. Justru Al-Qur’an merupakan hal pendukung dari usaha ilmuwan untuk mewujudkan sebuah teori. Penelitian ini berbentuk penelitian kualitatif dan menggunakan metode deskriptif analitis. Sumber penelitian ini ada pada Al-Qur’an, Kitab Tafsir Ilmi Kementrian Agama, Series in Astronomy and Astropysics: Astrobiology an Introduction dan beberapa sumber kitab, ensiklopedia dan buku pendukung tema lainnya. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah tematik konseptual dengan menjelaskan makna-makna ilmiah yang tidak disebutkan Al-Qur’an secara harfiah, Teori Nebula pada tema penciptaan alam semesta dan Teori Astrobiologi pada pemahaman tentang tema da>bbah pada Al-Qur’an. Menurut Kitab Tafsir Ilmi Kementrian Agama Republik Indonesia, makhluk luar bumi merupakan salahsatu manifestasi makhluk Allah yang diciptakan dan disebarkan di langit dan bumi. Kata makhluk disini dimaknai sebagai benda yang memiliki wujud dan dapat ditangkap oleh panca indera. Karena tidak mungkin jika Allah hanya menciptakan makhluk bumi saja. Seiring berkembangnya zaman, ilmuwan tidak menganggap Agama merupakan hal yang remeh, terbukti dengan beberapa keikutsertaan ulama dalam penelitian yang bersifat ilmu pengetahuan.