This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Azhar, M. Fahmi (2023) Konsep persatuan dalam bingkai kebhinnekaan perspektif KH. Hasyim Asy’ari: kajian ma’anil hadis dalam Kitab muqaddimah al-Qanun al-Asasi. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
M. Fahmi Azhar_02040621002 OK.pdf Download (2MB) |
Abstract
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam organis yang mendiami wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai negara yang memiliki khazanah keberagaman yang terdiri dari bermacam suku, etnis, budaya, bahasa dan agama, Indonesia dikenal sebagai negara yang bhinneka atau multikultural. Dalam masyarakat yang bhinneka, tentu saja Indonsia sangat rentan adanya konflik antar golongan ditambah perasaan etnosentrisme negatif akan memperparah keadaan jika tidak dimaknai secara bijak. Dalam penelitian tesis ini, menggunakan penelitian kualitatif-deskriptif dengan jenis kepustakaan (library research) dengan rumusan masalah sebagai berikut: Pertama, bagaimana otentisitas hadis-hadis tentang persatuan dalam kitab Muqaddimah al-Qanun al-Asasi?. Kedua, bagaimana pemahaman ulama syarah terhadap hadis-hadis tentang persatuan dalam kitab Muqaddimah al-Qanun al-Asasi?. Ketiga, bagaimana implikasi konsep persatuan KH. Hasyim Asy’ari perpektif Hadis dalam bingkai kebhinekaan di Indonesia?. Gagasan persatuan KH. Hasyim Asy’ari perspektif Hadis yang dicurahkan dalam kitab Muqaddimah al-Qanun al-Asasi menjadi sebuah solusi dalam menjaga kebhinekaan mendiami wilayah Indonesia. Konsep Persatuan Kiai Hasyim terbagi menjadi dua, Persatuan Kebangsaaan yaitu persatuan yang didasari adanya kesamaan bangsa dan Persatuan Keagamaan yaitu persatuan yang didasari kesamaan kesamaan iman. Kiai Hasyim mengutip tiga hadis tentang persatuan yang dalam kitab Muqaddimah al-Qanun al-Asasi di antaranya bersumber dari riwayat: Imam Tabraniy dan Imam Muslim. Dari ketiga hadis yang dikutip Kiai Hasyim masing-masing mengandung nilai-nilai persatuan sebagai berikut: pertama, perlindungan Allah Swt akan senantiasa diberikan kepada kelompok yang bersatu padu dan menghindari bercerai-berai. Kedua, persatuan umat Islam harus didasari pada pertalian agama Allah sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah nabi. Ketiga, nilai-nilai persatuan harus didasari pada kesadaran untuk saling tolong menolong dan bahu membahu. Adapun implikasi konsep persatun Kiai Hasyim dalam bingkai kebhinnekaan dipetakan menjadi dua yaitu implikasi praktis dan filosofis.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Hadis | ||||||||||||
Keywords: | Persatuan; hadis; Bhinneka | ||||||||||||
Divisions: | Program Magister > Ilmu Hadis | ||||||||||||
Depositing User: | Unnamed user with email Fazhar03@gmail.com | ||||||||||||
Date Deposited: | 28 Feb 2023 03:37 | ||||||||||||
Last Modified: | 27 Apr 2023 07:03 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/61067 |
Actions (login required)
View Item |