This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Yahya, Mokhammad (1999) IMORTALITAS DAN KEBANGKITAN JASAD: KAJIAN TERHADAP VISI ESKATOLOGIS AL-QUR'AN. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (476kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (810kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar isi.pdf Download (902kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (8MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (4MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (703kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar pustaka.pdf Download (600kB) | Preview |
Abstract
Salah satu pilar fundamental dalam teologi islam adalah iman bi al-yawm al-akhir. Dalam terma yang lain ia dikenal sebagai konsep eskatologi islam. Diskursus eskatologis ini bersifat tidak empiris dan melampauisejarah yang karenanya wacana ini diselimuti tabir dan sekaligus meniscayakan kerumitan eksploratif terhadapnya. Problem paling krusial dalam eskatologi islam adalah imortalitas dan kebangkitan manusia. Telaah tentang imortalitas dan kebangkitan manusia berupaya mencari jawaban tentang probabilitas hidup diseberang maut. Pertanyaan yang mengemuka adalah bagaimana imortalitas dan kebangkitan manusia itu menjadi probabel? Sains bergerak dari negasi menuju afirmasi, artinya seiring dengan progresifitas dan dinamika keilmuan, sains menemukan keunikan pada regenerasi amoeba dan struktur dissipatif pada sistem terbuka yang menjadi basis analogis yang mengiyakan kemungkinan imortalitas personal. Filsafat dengan argumentasi filosofisnya berusaha menunjukkan probabilitas imortalitas dan belakangan terdapat filsuf yang tidak berpijak pada argumentasi filosofis seperti kant dengan The Critique of Practice Reason, atau arcel dengan Motif Etikanya. Sampai batas terjauh ternyata filsafat, demikian juga sains, hanya bertahan pada taraf yang belum meyakinkan karena hanya menyodorkan analogi dan probabilitas terhadap problem ini.
Untuk memperoleh jawaban yang memuaskan dan meyakinkan terhadap problem numenal (bukan fenomenal) ini, analisis semantik term ba'ts qiyam ma'ad dan nusyur menjadi signifikan dengan tentu saja menempatkan iman dan kepercayaan sebagai landasannya. Al-qur'an menunjukkan bagaimana kehidupan manusia adalah perpindahan dari satu fase ke fase berikutnya menuju kekekalan personal kebangkitan sebagai salah satu fase kehidupan manusia untuk menuju hidup kekal dilalui oleh tubuh dan jiwanya karena manusia adalah perpaduan dari jiwa sebagai Active being, dan tubuh yang disenyawakan oleh nafs sebagai reseptive being. dengan demikian imortalitas dan kebangkitan manusia adalah niscaya, dan Al-qur'an melihatnya sebagai proses natural yang lazim.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Tafsir | ||||||
Keywords: | Imortalitas; Eskatologis; Al-qur'an | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Arsip Ushuluddin | ||||||
Depositing User: | Editor : Yuhyil Ayda------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 29 Feb 2016 03:45 | ||||||
Last Modified: | 29 Feb 2016 03:47 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/6143 |
Actions (login required)
View Item |