Kepemimpinan transformasional nyai: studi kasus di pondok pesantren Roudlotun Nasyiin Beratkulon Kemlagi Mojokerto

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Aini, Nining Khurrotul (2020) Kepemimpinan transformasional nyai: studi kasus di pondok pesantren Roudlotun Nasyiin Beratkulon Kemlagi Mojokerto. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Nining Khurrotul Aini_F11314036.pdf
Download (4MB)

Abstract

Kepemimpinan transformasional mempunyai pengaruh yang besar bagi kelangsungan pondok pesantren, sebab dengan gaya kepemimpinan ini seorang kiai/nyai berusaha memanfaatkan segala sumber daya untuk ditransformasikan dengan berbagai bentuk untuk mencapai tujuan. Hal ini memberikan dampak positif-konstruktif bagi keberlangsungan pondok pesantren di era modern. Tujuan penelitian untuk menganalisis, mendeskripsikan, dan menemukan secara lebih mendalam mengenai: 1) internalisasi idealisasi pengaruh nyai, 2) internalisasi motivasi inspirasional nyai, 3) internalisasi konsiderasi individual nyai, dan 4) internalisasi stimulasi intelektual nyai di Pondok Pesantren Roudlotun Nasyiin Beratkulon Kemlagi Mojokerto Pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis studi kasus. Pengumpulan data dengan metode wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui proses reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Pengujian keabsahan data melalui kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian: 1) Internalisasi idealisasi pengaruh Nyai dapat dipresentasikan: (a) mempunyai ide besar, (b) inovatif, (c) keyakinan, (d) niat kuat, (e) konsistensi, (f) komitmen tinggi, (g) integritas (h) mempunyai sikap all out 2) Internalisasi motivasi inspirasional nyai dilakukan dalam: (a) menampilkan visi dan misi menarik, (b) mengajak pada perubahan dan perbaikan, (c) menjadikan dirinya tauladan (role model/uswah hasanah), (d) memberikan solusi, (e) pemimpin tidak terjebak mainstream atau pemahaman umum, (f) komunikasi meyakinkan, dan (g) memahami kesempatan dan peluang dan dengan cerdas menanganinya. 3) Internalisasi konsiderasi individual Nyai dipresentasikan: (a) hangat serta memberikan perhatian, (b) penuh kepedulian, (c) menghadirkan diri dalam setiap kesempatan, (d) memberi dukungan, semangat, dan usaha pada kebutuhan prestasi dan pertumbuhan anggotanya, (e) memperhatikan kebutuhan, (f) bertukar pengalaman. 4) Internalisasi stimulasi intelektual Nyai terlihat dalam sikap dan perilaku: ((a) mengajak berimajinasi dan bermimpi, (b) mampu mencari solusi inovatif dan kreatif, (c) menentang status quo, (d) mengajar tidak berpikir prosedural, (e) meningkatkan bawahan atau pengikut, (f) memberikan kesempatan belajar dan studi lanjut, dan (g) menyosialisasikan simbol-simbol inovasi.