Fenomena double account media sosial instagram dalam tinjauan teori dramaturgi erving Goffman: studi pada mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Elviana, Elina (2023) Fenomena double account media sosial instagram dalam tinjauan teori dramaturgi erving Goffman: studi pada mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Elina Elviana_I93219077.pdf
Download (25MB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya menampilkan dan mencitrakan dirinya dalam dua akun media sosial instagram yang dimiliki. Terdapat dua tujuan dari penelitian ini, yaitu: (1) Untuk mengetahui alasan mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya memiliki double account instagram. (2) Untuk membandingkan panggung depan (front stage) dan panggung belakang (back stage) dalam double account media sosial instagram pada mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya. Teori yang digunakan dalam mengkaji permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah teori Dramaturgi yang digagas oleh Erving Goffman. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dokumentasi, dan tinjauan pustaka berupa data kualitatif dan kuantitatif. Kemudian dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian ini menemukan bahwa (1) Beberapa alasan mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya memiliki lebih dari satu akun instagram adalah untuk kebebasan berekspresi, mengikuti trend, memisahkan postingan publik dengan postingan pribadi, spam aktivitas keseharian yang hanya dibagikan kepada orang-orang terdekat, menghindari kritik atau komentar buruk di akun utama, untuk stalking akun orang lain, supaya lebih privasi, mem-follow orang-orang terdekat, penggunaan dua akun dirasa lebih gampang dari pada harus menggunakan fitur close friend. (2) Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya melakukan pencitraan yang berbeda di kedua akun instagram yang dimiliki, meskipun akun kedua (second account) cenderung lebih bebas menampilkan diri namun bukan berarti mahasiswi bisa menjadi dirinya yang sebenarnya dan seutuhnya. Akun kedua tetap menjadi panggung depan karena mahasiswi masih menampilkan diri dan melakukan pencitraan dihadapan orang lain, sekalipun pada orang terdekat.