Peran perempuan di sektor publik perspektif kesetaraan gender: studi perbandingan fikih pemikiran Husein Muhammad dan Yūsuf Al-Qarḍāwi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mutimmah, Mutimmah (2023) Peran perempuan di sektor publik perspektif kesetaraan gender: studi perbandingan fikih pemikiran Husein Muhammad dan Yūsuf Al-Qarḍāwi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Mutimmah_C75219036_OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan data melalui beberapa sumber tertulis seperti buku. Kemudian, data yang sudah didapatkan dianalisa menggunakan pola pikir induktif dan metode analisis komparatif yaitu, membaca, menafsirkan dan analisis terhadap sumber data yang diperoleh kemudian di komparasi kan sehingga mendapatkan kesimpuan. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa perempuan mempunyai kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk bekerja di sektor publik. Namun Yūsuf al-Qarḍāwi menjelaskan tidak semua kedudukan bisa ditempati kaum perempuan, posisi yang dimaksud adalah kepemimpinan tingkat tertinggi (presiden). Hal tersebut didasarkan pada hadis Nabi dan Qur’an Surat an-Nisa’ ayat 34 yang melarang kepemimpinan perempuan. Sedangkan Husein Muhammad memberi penjelasan tentang ayat tersebut bahwa kepemimpinan yang dimaksudkan adalah dalam lingkup domestik, yakni laki-laki sebagai pemimpin dalam keluarganya yang berkewajiban mencari nafkah. Menurutnya posisi kepemimpinan bisa ditempati oleh siapapun yang memiliki skill kepemimpinan. Sejalan dengan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran: mengenai proses pengambilan suatu kebijakan haruslah mempelajari dengan hati-hati baik dari al-Qur’an maupun hadis Rasulullah. Tidak hanya menafsirkan maknanya saja, namun juga dipahami dengan melihat realitas nya. Karena teks itu lahir untuk merespon realitas. Kemudian alangkah akan lebih baik jika penulis maupun pembaca juga perlu mempelajari lebih lanjut mengenai aspek-aspek terpenting dalam kepemimpinan. Agar lebih yakin bahwa apakah benar yang telah disampaikan oleh kedua tokoh diatas telah sesuai dengan realita pada zaman sekarang dan juga sesuai dengan ajaran Islam.