Sejarah Perjuangan Sarip Tambak Oso dalam Penyebaran Islam dan Perlawanan terhadap Belanda di Kabupaten Sidoarjo (1904-1912)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rachmawati, Eva Nur (2023) Sejarah Perjuangan Sarip Tambak Oso dalam Penyebaran Islam dan Perlawanan terhadap Belanda di Kabupaten Sidoarjo (1904-1912). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Eva Nur Rachmawati_A72219048_OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Penelitian berjudul Sejarah Perjuangan Sarip Tambak Oso dalam Penyebaran Islam dan Perlawanan terhadap Belanda di Kabupaten Sidoarjo (1904-1912) berfokus pada 3 pembahasan diantaranya 1) Biografi Sarip Tambak Oso, 2) Peran dan Kontribusi Sarip Tambak Oso dalam Penyebaran Islam di Kabupaten Sidoarjo, 3) Peran dan Kontribusi Sarip Tambak Oso dalam Perlawanan terhadap Belanda di Kabupaten Sidoarjo (1904-1912). Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah dan sosiologis sebagai ilmu bantu penelitian. Pendekatan tersebut digunakan untuk menjelaskan kejadian yang pernah terjadi di masa lalu secara runtut dengan menitikberatkan pada peran manusia secara kolektif. Dalam skripsi ini diuraikan perjalanan seorang tokoh, juga semua kontribusi dan semua hal yang dihasilkan seorang tokoh. Sedangkan teori yang digunakan yaitu teori peranan oleh Ralph Linton untuk menganalisis peranan yang melekat pada Sarip Tambak Oso, ketika berada dalam masyarakat dan dalam menghadapi pemerintah Belanda. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa 1) Sarip Tambak Oso merupakan seorang pemuda yang berasal dari Desa Tambak Oso yang memiliki nama Syarif, kemudian lidah jawa memanggilnya Sarip. Memiliki ibu bernama Mbok Rini dan saudara yang bernama Mar’up. 2) Sarip menggunakan metode Islam pribumi dalam proses penyebaran Islam. Dengan menggunakan sikap toleran dan membebaskan, Sarip berbeda dengan da’i pada umumnya, karena tidak melakukan dakwah dengan formal. Penyebaran surat perintah pegon menjadikan Sarip menjadi salah satu pejuang jihad pada peristiwa Gedangan. 3) Dalam Perlawanan terhadap Belanda di Kabupaten Sidoarjo (1904-1912), Sarip berkontribusi dalam perlawanan buruh tani, jihad pada peristiwa gedangan, dan penolakan kebijakan tanah hingga perampokan hasil pajak, yang membuat terbitnya surat perintah penangkapan.