This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Alfina, Silvia Tahta (2023) Analisis hukum Islam terhadap praktik bayʼ al-salam dalam pemesanan sate gule kambing di Desa Sudimoro Tulangan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Silvia Tahta Alfina_C02219043.pdf Download (1MB) |
Abstract
Praktek jual beli sate gule kambing yang dilakukan di Desa Sudimoro Tulangan melakukan perjanjian di awal kontrak. Perjanjian tersebut meliputi jumlah sate dimana pedagang menjelaskan jika pembeli memilih kambing dengan harga 2.500.000 dan menjadikan 450 tusuk sate dan 1 panci gule. Akan tetapi, dalam kenyataannya kambing tersebut mendapatkan 550 tusuk sate sehingga lebihan 100 tusuk sate tidak diberikan kepada pemesan. Sedangkan jika pembeli memilih kambing dengan harga 3.500.000 dan menjadi 700 tusuk sate dan pemesan menginginkan 800 tusuk sate. Untuk dapat mengetahui apakah perjanjian pemesanan sate gule kambing tersebut menggunakan jenis akad bayʼ al-salam, karena dalam pemesanan tersebut calon pemesan hanya mengetahui harga dan jumlah sate yang akan dipesan. Skripsi ini menjawab dua pertanyaan rumusan masalah: Bagaimana praktik bayʼ al-salam dalam pemesanan sate gule kambing di Desa Sudimoro Tulangan, Bagaimana analisis hukum Islam terhadap bayʼ al-salam dalam pemesanan sate gule kambing di Desa Sudimoro Tulangan. Data penelitian ini dihimpun menggunakan teknik lapangan (field research) yang dimana teknik lapangan bersifat penelitian kualitatif. Serta menggunakan dua sumber data yaitu sumber data primer dan sekunder. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif analisis yang diperoleh secara fakta dan dikembangkan menjadi pola pikir deduktif sehingga menjadi data yang konkrit mengenai praktik bayʼ al-salam dalam pemesanan sate gule kambing di Desa Sudimoro tulangan dengan menggunakan teori hukum islam yang meliputi jual beli, al-salam dan khiyār. Hasil penelitian ini menyimpulkan: pertama, praktik pemesanan sate gule kambing ini menggunakan akad salam, sebagaimana dalam proses pemesanan sate gule kambing dengan pembayarnnya dilakukan diawal akad dan barang diserahkan pada waktu yang telah disepakati. Hal ini menimbulkan bahwa terjadi kelebihan dan kekurangan pada sate yang disepakati oleh kedua belah pihak. Kedua, praktik pemesanan tersebut secara kesuluruhan terpenuhi dengan sudah sesuai hukum Islam terkait jual beli salam dan khiyār karena dari pihak penjual menggantikan dengan membeli tambahan daging agar pemesanan sesuai dengan kesepakatan diawal dan menjamin kepuasaan pembeli. Maka praktik pemesanan sate gule kambing yang diterapkan oleh bapak Abd adalah mubah (boleh). Dari kesimpulan diatas, penulis menyarankan sebaiknya pemesan dan penjual untuk lebih memahami tata cara rukun syarat salam maupun khiyār dalam melaksanakan akad agar tidak menimbulkan suatu masalah. Dan penjual menjelaskan kepada pemesan apabila ada kelebiha maka akan diberikan dan jika ada kekurangan maka pihak penjual membelikan daging tambahan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Islam Hukum Islam > Jual Beli |
||||||||
Keywords: | Jual Beli; akad bayʼ al-salam | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah | ||||||||
Depositing User: | Silvia Tahta Alfina | ||||||||
Date Deposited: | 20 May 2023 11:25 | ||||||||
Last Modified: | 20 May 2023 11:25 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/62478 |
Actions (login required)
View Item |