Sistem pembinaan oleh Lembaga Pembinaan Khusus Anak terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawaL studi kasus di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Blitar

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sanjaini, Wisma (2023) Sistem pembinaan oleh Lembaga Pembinaan Khusus Anak terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawaL studi kasus di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Blitar. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Wisma Sanjaini _ C93219115 ok.pdf
Download (3MB)

Abstract

Permasalahan yang dikaji dalam penelitia ini adalah: 1. Bagaimana sistem pembinaan oleh Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Blitar terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa dalam perspektif teori relatif? 2. Bagaimana efektivitas sistem pembinaan terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa dalam perspektif teori efektivitas hukum dan hukum pidana islam?, Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif-empiris (normative-empirical field research) dengan melakukan wawancara langsung ke lapangan dengan pihak terkait serta didukung dengan sumber data dari studi kepustakaan seperti buku, jurnal dan internet. Teknis analisis data menggunakan analisis data kualitatif deskriptif yaitu mengelola data dan melaporka apa saja yang telah terjadi dan diperoleh selama penelitian sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan yang kongkrit mengenai persoalan yang dibahas. Hasil yang didapat dari penelitian bahwasanya sistem pembinaan yang dilakukan oleh Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Blitar terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa ada 2 (dua) yaitu sistem pembinaan kepribadian dan keterampilan. Faktor internal yang mendukung sistem pembinaan diantaranya faktor hukumnya sendiri, faktor penegak hukum, faktor sarana dan prasarana. Faktor internal yang menjadi hambatan dalam sistem pembinaan yaitu niat anak yang rendah untuk kembali menjadi baik, perkelahian anak di dalam LPKA dan anggaran yang masih kurang, selain itu dari faktor eksternal yang menjadi penghambat sistem pembinaan yaitu faktor masyarakat dan faktor kebudayaan.