KH Muhammad Ishak Latif dan perannya dalam kesinambungan sanad keilmuwan di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang 1942-2015

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Afifah, Laela Nur (2023) KH Muhammad Ishak Latif dan perannya dalam kesinambungan sanad keilmuwan di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang 1942-2015. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Laela Nur Afifah_A92218105.pdf
Download (2MB)

Abstract

Skripsi ini fokus pada tiga rumusan masalah yaitu: (1) Bagaimana Biografi KH Ishak Latif? (2) Bagaimana Sejarah Pondok Pesantren Tebuireng dan Kesinambungan Sanad Ilmu di Pondok Pesantren Tebuireng? (3) Bagaimana Peran KH Muhammad Ishak Latif Dalam Menjaga Kesinambungan Sanad Keilmuan di Pondok Pesantren Tebuireng? Penulisan hasil penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah. Tujuan penggunaan pendekatan ini adalah mengetahui biografi serta peran KH Ishak Latif dalam menyambungkan sanad keilmuan dengan menggunakan sumber-sumber sejarah seperti buku yang ditulis oleh H Ibhar Cholidi dengan judul “Hidup Untuk Pengabdian In Memoriam KH M Ishak Latif Catatan Santrinya”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori peranan dari Stephen C. Levinson. Dalam proses pengumpulan data peneliti menggunakan metode sejarah yang terdiri dari metode heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian yang dapat disimpulkan yaitu: (1) KH Muhammad Ishak Latif merupakan salah satu tokoh yang mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada santri-santri Pondok Pesantren Tebuireng dan masyarakat-masyarakat tempat beliau berasal, yaitu Desa Prambon Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo dan wafat pada 2015 di RSUD Jombang. (2) Pondok Pesantren Tebuireng yang dibagun oleh KH Hasyim Asy’ari ini merupakan salah satu pusat kegiatan pembelajaran ilmu-ilmu agama Islam yang terkenal di Indonesia dengan berbagai metode pembelajaran, diantaranya yaitu sorogan dan bandongan. (3) KH Ishak Latif turut berperan dalam pembentukan karakter para santri dan sebagai penyeimbang perubahan yang ada dalam Pesantren Tebuireng, dan menjaga kesinambungan sanad keilmuan pesantren Tebuireng sampai kepada Rasulullah Ṣallallahu ‘Alaihi Wasallam.