Implementasi Kebijakan Kriminal terhadap Pelaku Penyalahgunaan Data Pribadi di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Timur

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ramadhani, Aulia Salsabilla Putri (2023) Implementasi Kebijakan Kriminal terhadap Pelaku Penyalahgunaan Data Pribadi di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Timur. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Aulia Salsabilla Putri Ramadhani__C77219019_OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis empiris yang meneliti dengan cara observasi lapangan dengan mengkaji implementasi peraturan di lingkungan masyarakat dengan pendekatan sosiologi hukum yang menganalisis implementasi dari sistem norma yang ada dalam masyarakat dan pendekatan perundang-undangan, cara menganalisis seluruh peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan isu hukum yang diteliti. Teknik pengumpulan data primer yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dan data sekunder yang diperoleh dari peraturan perundang-undangan, studi kepustakaan, dan dokumen lainnya. Analisis penelitian menggunakan metode deskriptif-kualitatif untuk memperoleh informasi tentang subjek dan objek yang diteliti. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan, pertama upaya penanggulangan kejahatan melalui penal policy yang dilakukan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisan Daerah Jawa Timur masih menggunakan UU ITE sebagai penyelesaian tindak pidana penyalahgunaan data pribadi, proses penyidikan yang sesuai dengan KUHAP, serta penyelesaian perkara menggunakan restorative justice dalam kasus penyalahgunaan data pribadi atau perusahaan yang terupload ke salah satu situs konverter online yang dilakukan oleh salah satu vendor sewaan milik pemerintah. Kedua, terdapat upaya non penal policy yang dapat dilakukan untuk langkah preventif kejahatan penyalahgunaan data pribadi, yakni dengan cara patroli rutinan dan penyuluhan tentang pentingnya menjaga data pribadi agar tidak disalahgunakan orang lain yang dilakukan pihak kepolisian. Sedangkan usaha yang dapat dilakukan perseorangan yakni dengan menggunakan password yang kuat, membersihkan cookies, menerapkan keamanan enkripsi data, dan memperhatikan syarat penggunaan saat hendak mendaftar aplikasi online. Sejalan dengan kesimpulan di atas, penulis menyarankan untuk pihak kepolisian agar meningkatkan fasilitas seperti sistem pengamanan (security system) untuk membantu menghalangi para penjahat siber melakukan kejahatan penyalahgunaan data pribadi. Memanfaatkan berbagai platform media sosial yang canggih sebagai wadah untuk pembelajaran mengenai pentingnya menjaga data pribadi dari berbagai kejahatan siber. Selain itu, pentingnya para penegak hukum memberikan edukasi dan publikasi mengenai pentingnya menjaga data pribadi di jalan utama agar dapat dibaca oleh pengguna lalu lintas jalan.