This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Maisaroh, Siti (2023) Tren kutek halal terhadap keabsahan wudhu; studi ma’anil hadis dalam kitab Sunan Ibnu Majah nomor indeks 666. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Siti Maisaroh_E95218101.pdf Download (2MB) |
Abstract
Dunia kecantikan menjadi salah satu lahan berkreasi bagi para pecinta keindahan dan seni. Kutek merupakan seni keindahan yang diaplikasikan pada kuku. Kemunculan tren kutek halal di Indonesia masih menjadi kontroversi terhadap keabsahan wudhu para penggunanya. Adapun salah satu produk kutek halal ialah Inglot O2M Breathable Nail Enamel yang lapisan cat pada kuteknya dapat menyerap molekul-molekul air dan udara. Dalam penelitian ini penulis akan membahas hadis penyempurna wudhu yang diriwayatkan oleh Sunan Ibnu Majah nomor indeks 666 dengan tiga rumusan masalah. Pertama, penelitian terhadap kualitas dan kehujjahan hadis. Kedua, penelitian terhadap pemaknaan hadis. Ketiga, analisis hadis penyempurna wudhu dan korelasinya pada tren kutek halal terhadap keabsahan wudhu. Penelitian ini disajiakan dalam model penelitiliatan kualitatif dengan jenis penelitian Library Research (penelitain perpustakaan), sehingga dalam proses analisisnya dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan sekunder dari berbagai kitab, buku, jurnal, dan sumber lain yang berhubungan dengan penelitian. Penelitian ini menggunakan beberapa teori kesahihan hadis, teori kehujjahan hadis, dan teori ilmu ma’anil hadis. Dari analisa yang dilakukan, terdapat beberapa poin penting yang dihasilakan oleh penulis dalam penelitian ini. Pertama, derajat hadis riwayat Sunan Ibnu Majah nomor indeks 666 sahih lighairihi dan masih dapat dijadikan sebagi hujjah serta diamalkan. Kedua, makna dari hadis utama ditunjukkan kepada seseorang yang tidak terlalu memperhatikan basuhan pada salah satu anggota wudhunya sehingga ada perintah pengulangan dalam wudhu dan shalatnya oleh karena itu barang siapa yang meninggalkan sebagian kecil dari apa yang wajib disucikan, maka bersucinya (wudhunya) tidak sah dan ini telah disepakati. Ketiga, peluang keabsahan wudhu dalam pemakaian kutek halal sangat-sangatlah kecil, walaupun kutek tersebut diklaim halal dan tembus/menyerap air kemungkinan air hanya akan mengenai kuku saja dan tidak dapat dikatakan mengalir oleh karena itu lebih baik tidak menggunakan kutek halal saat dalam kondisi suci (tidak menstruasi).
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Fikih Hukum Islam Hadis Wudu |
||||||||
Keywords: | Kutek halal; wudlu; sunan ibnu majah | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis | ||||||||
Depositing User: | Siti Maisaroh | ||||||||
Date Deposited: | 14 Jun 2023 07:44 | ||||||||
Last Modified: | 14 Jun 2023 07:44 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/62907 |
Actions (login required)
View Item |