Tasawuf di media sosial, analisis pesan dakwah dalam akun facebook NU Jepang TV

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Oktaviani, Selly (2022) Tasawuf di media sosial, analisis pesan dakwah dalam akun facebook NU Jepang TV. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Selly Oktaviani_F02718297.pdf
Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini terinspirasi oleh permasalahan masyarakat modern yang terlalu sibuk dengan dunianya dan bahaya krisis moral yang ada di media sosial yang dapat menyerang mereka. Karena saat ini banyak orang yang menyalahgunakan media sosial untuk melakukan tindakan yang menyimpang. Serial Kajian Tasawuf NU Jepang TV menyuguhkan konten yang memenuhi kebutuhan spiritual masyarakat modern dan mengimbangi perilaku konsumtif di media sosial. Ada dua rumusan masalah yang mendorong penelitian ini, yaitu: (1) Bagaimana bahasa tasawuf yang digunakan dalam konten dakwah akun facebook NU Jepang TV? dan (2) Bagaimana perilaku tasawuf yang digambarkan dalam konten dakwah akun facebook NU Jepang TV? Penelitian ini menggunakan metodologi pendekatan kualitatif tekstual, analisis teks semiotik Ferdinand De Saussure, serta menggunakan teori semiotik dan teori semantik untuk mengklasifikasikan dan menjabarkan makna bahasa tasawuf dan perilaku tasawuf dalam video serial kajian tasawuf NU Jepang TV. Dan menggunakan kajian teoritis tentang tasawuf dan dakwah yang menjelaskan konsep tasawuf dalam pesan dakwah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahasa tasawuf yang terdapat dalam video serial kajian tasawuf berisikan tentang kebahagiaan, kedamaian, dan ketentraman hati dalam menjalani kehidupan. Sedangkan perilaku tasawuf yang dijelaskan dalam video tersebut adalah tentang tawadhu dan berserah diri, mendekat diri kepada Allah SWT. Pesan dakwah yang terdapat pada konten serial kajian tasawuf NU Jepang TV adalah tentang berkesinambungnya ajaran aqidah, syariah, dan akhlaq yang merupakan puncak dari keimanan. Memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama, mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berserah diri, berdzikir dan beribadah akan membawa kebahagiaan, ketentraman, dan kedamaian dalam hidup. Kemudian penelitian ini merekomendasikan agar masyarakat umum belajar mengontrol diri dan belajar menelisik sumber yang jelas sebelum menyimpulkan dan berbicara di media sosial, serta melihat tontonan yang baik dan positif terlebih tontonan keagamaan yang akan menjauhkan diri dari krisis moral yang terjadi di media sosial saat ini. Dan tugas seorang praktisi dakwah dan juga tugas semua orang adalah dengan membuat konten-konten keagamaan atau mencontohkan perilaku positif yang sangat berguna mengimbangi pengaruh negatif konten yang merusak moral umat manusia.