This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Oktavianto, Rikky Widi (2023) Analisis maqāṣid al-sharī’ah terhadap perkawinan dengan mahar belalang goreng di Goa Ngingrong Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Rikky Widi Oktavianto_C01216039.pdf Download (4MB) |
Abstract
Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan yang dilakukan di KUA Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul dengan judul “Analisis Maqāṣid Al-Sharī’ah terhadap perkawinan dengan mahar belalang goreng di Goa Ngingrong Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunung Kidul”. Hasil penelitian ini merupakan jawaban atas rumusan masalah Bagaimana perkawinan dengan mahar belalang goreng di Goa Ngingrong Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul? Dan Bagaiamana analisis Maqāṣid Al-Sharī’ah tentang perkawinan dengan mahar belalang goreng di Goa Ngingrong?Data penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan melalui wawancara dan dokumenter perkawinan dengan mahar belalang goreng di Goa Ngingrong Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul dianalisis menggunakan metode deskriptif dengan pola pikir induktif yang menggunakan Maqāṣid Al-Sharī’ah sebagai analisisnya. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa perkawinan dilaksanakan pada hari selasa 29 Maret 2022 bertepatan dengan 25 Sya’ban 1443 H pada pukul 11.00 WIB di Goa Ngingrong Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Pernikahan ini berbeda karena dilaksanakan di Goa Ngingrong, dihadiri Kepala Desa Mulo Sugiyanto dan Ryan Budi Nuryanto ketua FORTAIS sebagai saksi. Pemberian mahar belalang goreng dilakukan karena terlasananya pernikahan Kecamatan Wonosari penghasil belalang goreng, dan si pengantin putri menerima. Selain itu dalam maqasid syariah adalah tahsiniyyat semua keperluan dan perlindungan yang diperlukan agar kehidupan menjadi aman dan lebih mudah, lebih lapang lagi, dengan tujuan untuk memajukan pariwisata dan kuliner yang ada di Kecamatan wonosari Berdasarkan penelitian diatas, pemberian mahar belalang goreng hukumnya adalah boleh, karena bangkai belalang salah satu yang dihalalkan serta tidak bertentangan dengan syariat islam, karena syariat Islam tidak mengatur tentang batasan mengenai jumlah minimal dan maksimal mahar yang akan diberikan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Maskawin Perkawinan |
||||||||
Keywords: | Maqāṣid al-sharī’ah; perkawinan; mahar belalang goreng; | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | Rikky Widi Oktavianto | ||||||||
Date Deposited: | 26 Jun 2023 05:17 | ||||||||
Last Modified: | 26 Jun 2023 05:17 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/63054 |
Actions (login required)
View Item |