This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Hayati, Nur (2016) Inisiasi Aktor dalam Pemulihan Ekosistem Laut Bangsring di Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi Perspektif Politik Lingkungan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (26MB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (207kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (213kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (398kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (419kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (391kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (372kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (257kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (258kB) | Preview |
Abstract
Pola fikir masyarakat Desa Bangsring yang tergolong antroposentrisme dapat berimbas pada kerusakan ekosistem laut, terbukti di Laut Bangsring yang mengalami kerusakan sebesar 82% disebabkan oleh perilaku masyarakat yang terlalu berambisi dalam memanfaatkan sumberdaya alam tanpa harus memikirkan kelesatriannya. Hingga dalam keadaan ekosistem laut rusak ada seorang pionir yang berinisiasi dapat merubah mindset masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, namun bukan hanya mempengaruhi masyarakat namun pembuat kebijakan untuk lebih pro terhadap lingkungan terbukti dari diberlakukannya Perdes Tentang Zona Perlindungan Bersama (ZPB) di Desa Bangsring. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualititatif deskriptif dengan jenis pendekatan studi kasus, menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan Teori yang dilakukan adalah Politik LIngkungan dan Civil Society. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan yaitu 1) Yang dilakukan dalam memelihara ekosistem Laut Bangsring diantaranya pertama merubah pola tangkap. Kedua pelestarian terumbu karang, kegiatan ini dilakukan untuk memulihkan rumah-rumah ikan yang telah rusak. Ketiga yaitu pengembangan kawasan konservasi yang pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat tradisional Bangsring sendiri. Restoking, yaitu penaburan benih ikan. Selanjutnya yaitu penyuluhan pentingnya lingkungan. Dan yang terakhir yaitu Pengembangan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Samudera Bakti. 2) Kendala yang muncul dalam proses pemulihan ekosistem laut bangsring yaitu pertama Mindset masyarakat Desa. Kedua Pengawasan, pengendalian dan penegakan hukum dalam pengelolaan ekosistem laut bangsring yang masih lemah. Yang ketiga Kualitas sumberdaya manusia di Desa Bangsring yang masih rendah. 3) Perhatian pemerintah daerah terhadap inisiasi aktor dalam pemulihan ekosistem laut bangsring yang dilakukan oleh Ikhwan Arief sangat mendukung, karena terlihat dari dukungan material dan juga dalam bentuk peraturan, yaitu berlakukanya Perdes terkait konservasi Laut Bangsring, serta tindakan sanksi bagi yang melanggar. Inisiasi yang dilakukan oleh Ikhwan Arief tergolong dapat membawa motivasi untuk tetap selalu menjaga alam, karena dalam teori etika politik yaitu biosentrisme yang berargumen bahwa tidak benar hanya manusia yang mempunyai nilai. Alam juga mempunyai nilai pada dirinya sendiri lepas dari kepentingan manusia.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Masyarakat Islam Politik > Politik Islam |
||||||||
Keywords: | Inisiasi Aktor ; Politik Lingkungan ; Pemangku Kebijakan | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Filsafat Politik Islam | ||||||||
Depositing User: | Nur Hayati | ||||||||
Date Deposited: | 26 Apr 2016 03:26 | ||||||||
Last Modified: | 05 Dec 2019 03:49 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/6306 |
Actions (login required)
View Item |