This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Trywahyuni, Mirda (2023) Implementasi penafsiran pertimbangan hakim terhadap tindak pidana pengeroyokan yang dilakukan oleh anak : studi putusan nomor 5/Pid.Sus-Anak/PN.Lmg. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Mirda Trywahyuni_C73219062.pdf Download (3MB) |
Abstract
Anak yang berperan sebagai pelaku tindak kejahatan pengeroyokan pengaturannya dijelaskan dalam undang-undang sistem peradilan pidana anak, dan Undang-undang pengadilan anak. Undang-undang tersebut dapat digunakan untuk menjawab masalah pada skripsi dengan judul “Implementasi Penafsiran Pertimbangan Hakim Terhadap Tindak Pidana Pengeroyokan Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Putusan Nomor 5/Pid.Sus-Anak/2022/PN.Lmg)’. Skripsi ini ditulis digunakan untuk menjawab permasalahan yang dituangkan dalam 2 (dua) Rumusan masalah : Bagaimana implementasi penafsiran pertimbangan hakim terhadap tindak pidana pengeroyokan yang dilakukan oleh anak dalam putusan nomor 5/Pid.Sus-Anak/2022/PN.Lmg, dan Bagaimana analisis penafsiran pertimbangan hakim terhadap tindak pidana pengeroyokan yang dilakukan oleh anak pada putusan nomor 5/Pid.Sus-Anak/2022/PN.Lmg. Jenis penelitian yang dilakukan yakni penelitian hukum normatif yang menggunakan teknik analisis kualitatif dan didukung dengan model pola deduktif. Penelitian ini terdapat 2 (dua) sumber data yaitu bahan hukum primer, dan bahan hukum sekunder. Bahan hukum primer penelitian ini adalah putusan pengadilan Negeri Lamongan Nomor 5/Pid.Sus-Anak/2022/PN.Lmg, peraturan perundang-undangan, Al-Qur’an sampai dengan hadist Sedangkan bahan hukum sekunder diperoleh dari buku-buku terkait pengeroyokan, lalu jurnal artikel, tesis, maupun skripsi. Hasil penelitian ini menghasilkan 2 (dua) kesimpulan sebagai berikut: Pertama, putusan hakim dalam perkara nomor 5/Pid.Sus-Anak/2022/Pn.Lmg menggunakan penafsiran sistematis yang artinya mengaitkan dengan perundang-undangan yang lain. Kedua, dalam hukum pidana Islam anak sebagai pelaku tindak pidana pengeroyokan dikenakan sanksi ta’zīr sebab perbuatan yang dilakukan pelaku sudah dimaafkan keluarga maka sanksi qiṣāṣ maupun diyāt hapus. Penjatuhan sanksi oleh qadhi menggunakan ijtihad maslahah mursalah yang artinya mengandung kemaslahatan. Diharapkan untuk aparat penegak hukum khususnya majelis hakim diharapkan dalam memberikan putusan harus melihat aspek keadilan bagi korban maupun pelaku dengan cara melihat pertimbangan-pertimbangan yang ada di persidangan. Selanjutnya untuk masyarakat umum diharapkan memberikan dampak dan lingkungan yang berkualitas sehingga anak-anak tidak terpapar tindak kejahatan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Anak | ||||||||
Keywords: | Tindak pidana pengeroyokan; anak | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam | ||||||||
Depositing User: | Mirda Trywahyuni | ||||||||
Date Deposited: | 10 Jul 2023 07:19 | ||||||||
Last Modified: | 10 Jul 2023 07:19 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/63286 |
Actions (login required)
View Item |