Penggunaaan metode jarimatika untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian pada materi luas persegi dan persegipanjang siswa kelas IV MIN 2 Sidoarjo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rahma, Masyrifatur (2023) Penggunaaan metode jarimatika untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian pada materi luas persegi dan persegipanjang siswa kelas IV MIN 2 Sidoarjo. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Masyrifatur Rahma_D07219020.pdf
Download (8MB)

Abstract

Latar belakang dalam penelitian ini adalah pada pembelajaran tematik di sekolah masih terdapat beberapa siswa yang malas berhitung. Kemampuan berhitung pada peserta didik sangatlah rendah. Disebabkan oleh faktor internal dan eksternal pada peserta didik. Oleh karena itu, guru harus kreatif dalam proses pembelajaran, dapat menggunakan metode sebagai pendukung pembelajaran. Metode pembelajaran yang cocok digunakan adalah metode jarimatika. Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mengetahui penerapan metode jarimatika dalam meningkatkan kemampuan berhitung perkalian siswa kelas IV terhadap materi luas persegi dan persegi panjang di MIN 2 Ssidoarjo. 2) Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berhitung peserta didik kelas IV terhadap materi luas persegi dan persegi panjang MIN 2 Sidoarjo dengan menggunakan metode jarimatika. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) model model Kurt Lewin yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV-B MIN 2 Sidoarjo yang berjumlah 26 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Penerapan metode jarimatika untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian pada materi luas persegi dan persegi panjang siswa kelas IV MIN 2 Sidoarjo dilaksanakan dengan baik. Dibuktikan dengan hasil observasi guru pelaksanaan pada siklus I memperoleh skor 55,55 dengan kualifikasi sangat kurang, kemudian pada siklus II mengalami peningkatan yakni memperoleh skor 84,25 dengan kualifikasi baik. Untuk aktivitas siswa pada siklus I memperoleh skor 55,95 dengan kualifikasi sangat kurang, kemudian mengalami peningkatan pada siklus II yakni memperoleh skor 88 dengan kualifikasi baik. 2) Hasil peningkatan ketuntasan kemampuan berhitung pemahaman siswa pada siklus I yakni 53,8% dengan kualifikasi sangat kurang, mengalami peningkatan pada siklus II memperoleh nilai 80,76% dengan kualifikasi baik.