Analisis kesulitan membaca anak disleksia dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas III-A MI Al-Muniroh 1 Ujungpangkah Gresik

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Salsabila, Eva (2023) Analisis kesulitan membaca anak disleksia dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas III-A MI Al-Muniroh 1 Ujungpangkah Gresik. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Eva Salsabila_D97219074 OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Latar belakang dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan membaca siswa. Sebagai guru yang menanamkan kemampuan belajar membaca pada diri siswa harus mengetahui letak kesulitan belajar membaca yang dialami siswa, dengan melalui analisis kesulitan belajar membaca tersebut, maka akan diketahui pada aspek mana saja letak kesulitan belajar membaca siswa, karena setiap kesulitan yang dialami siswa itu berbeda-beda dengan siswa lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang 1. Kesulitan membaca pada anak disleksia; 2. Faktor-faktor penyebab kesulitan membaca anak disleksia; 3. Upaya penanganan dalam mengatasi kesulitan membaca siswa disleksia di MI Al-Muniroh 1 Ujungpangkah Gresik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswax disleksia kelasx III-A,x orangx tuax siswa disleksia,x danx walix kelasx III-Ax MIx Al-Muniroh 1 Ujungpangkah Gresik. Teknik pengumpulan data meliputi dokumentasi, tes, observasi, dan wawancara. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik, triangulasi sumber, dan triangulasi waktu. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak disleksia memiliki banyak permasalahan pada diri mereka, seperti: kesulitan berbicara, berkomunikasi bersosial, daya ingat jangka pendek, sulit mengenali huruf-huruf mirip, sulit membaca kata atau kalimat. Faktor-faktor kesulitan membaca anak disleksia, diantaranya: a) Faktor psikologis, siswa memiliki intelligensi, minat, bakat, dan motivasi yang rendah, kurangnya perhatian orang tua, hubungan antara anggota keluarga yang kurang harmonis. b) Faktor Biologis, otak anak mengalami perkembangan lebih lambat dibanding anak normal, khususnya dalam membaca, adanya gangguan pendengaran pada anak yang menghambat dalam memperoleh informasi atau pengetahuan. c) Faktor Pendidikan, metode dan strategi yang pembelajaran kurang bervariasi, kurangnya fasilitas pendukung untuk mengatasi siswa berkesulitan membaca di sekolah, tidak ada layanan bimbingan dan konseling bagi siswa berkesulitan membaca. Upaya dalam mengatasi kesulitan membaca anak disleksia di sekolah dengan diadakannya bimbingan khusus oleh wali kelas dikarenakan anak yang sering tidak masuk sekolah. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh banyak permasalahan-permasalahan yang menjadikan siswa disleksia kurang berkembang. Sehingga orang tua harus memberikan dukungan semangat belajar agar anak mau berkembang lebih baik lagi.