This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Djamini, Djamini (2023) Analisis penalaran analogi siswa dalam menyelesaikan masalah matematika ditinjau dari tingkat kecerdasan emosional. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Djamini-D74216091.pdf Download (7MB) |
Abstract
Penalaran analogi adalah proses berpikir yang meliputi kemampuan dalam menjelaskan bentuk yang beraneka ragam dan penciptaan konsep dalam menyelesaikan masalah target dengan menggunakan masalah sumber. Penalaran analogi mencakup beberapa tahapan yaitu : encoding (pengkodean), inferring (penyimpulan), mapping (pemetaan), applying (penerapan). Penalaran analogi dipengaruhi oleh kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional dibagi menjadi tiga yaitu kecerdasan emosional tinggi, kecerdasan emosional sedang, kecerdasan emosional rendah. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan kemampuan penalaran analogi siswa yang memiliki tingkat kecerdasan emosional tinggi, sedang dan rendah dalam menyelesaikan masalah matematika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Insam Kamil pada semester genap tahun ajaran 2022/2023. Subjek penelitian diambil dari siswa kelas VIII. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, tes tulis dan wawancara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket, lembar tes tulis kemampuan penalaran analogi, dan lembar wawancara. Sedangkan hasil wawancara dilakukan reduksi data terlebih dahulu, kemudian disajikan dalam bentuk skema naratif. Berdasarkan analisis data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa penalaran analogi siswa yang memiliki tingkat kecerdasan emosional tinggi dalam menyelesaikan masalah matematika memenuhi indikator penalaran analogi yaitu mampu melakukan encoding (pengkodean), mampu melakukan inferring (penyimpulan), mampu melakukan mapping (pemetaan), dan mampu melakukan applying (penerapan). Penalaran analogi siswa yang memiliki tingkat kecerdasan emosional sedang dalam menyelesaikan masalah matematika memenuhi indikator penalaran analogi yaitu kurang mampu melakukan encoding (pengkodean), mampu melakukan inferring (penyimpulan), kurang mampu melakukan mapping (pemetaan), dan mampu melakukan applying (penerapan). Penalaran analogi siswa yang memiliki tingkat kecerdasan emosional rendah dalam menyelesaikan masalah matematika memenuhi indikator penalaran analogi yaitu kurang mampu melakukan encoding (pengkodean), mampu melakukan inferring (penyimpulan), kurang mampu melakukan mapping (pemetaan), dan kurang mampu melakukan applying (penerapan).
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Matematika Pendidikan Pendidikan > Penelitian Penelitian |
||||||||||||
Keywords: | Penalaran analogi; masalah matematika; kecerdasan emosional | ||||||||||||
Depositing User: | Djamini Djamini | ||||||||||||
Date Deposited: | 22 Aug 2023 07:01 | ||||||||||||
Last Modified: | 22 Aug 2023 07:01 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/64404 |
Actions (login required)
View Item |