Perancangan pusat kebudayaan Korea dengan pendekatan layering architecture di Kota Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fuadah, Tazkiyyatul (2023) Perancangan pusat kebudayaan Korea dengan pendekatan layering architecture di Kota Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Tazkiyyatul Fuadah_H93219055.pdf
Download (2MB)

Abstract

Korean Wave bersumber dari budaya populer (pop culture) dan diekspor ke berbagai negara dalam bentuk produk budaya seperti drama televisi, film, musik K�Pop, animasi, dan games untuk dinikmati oleh masyarakat luas dari berbagai kalangan dan generasi (Suryani, 2015). Respon positif terhadap Korean Wave telah membentuk komunitas-komunitas pecinta budaya Korea Selatan di berbagai kota di Indonesia, termasuk Surabaya. Jumlah pecinta budaya Korea semakin meningkat setiap tahunnya. Namun, meskipun ada banyak komunitas, belum ada fasilitas khusus yang dapat memenuhi kebutuhan kegiatan mereka. Pusat Kebudayaan Korea bertujuan untuk menjadi fasilitas yang mewadahi berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kerja sama antara Korea dan Indonesia, terutama dalam bidang kebudayaan. Selain itu, Pusat Kebudayaan juga bertujuan untuk memfasilitasi partisipasi masyarakat Indonesia dalam kegiatan budaya Korea dan menjadi contoh untuk mengembangkan kebudayaan Indonesia. Dengan lokasinya di Jalan Ngemplak, Ketabang, Kec. Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur dan dengan pendekatan layering architecture, konsep desain Pusat Kebudayaan Korea mampu menyelesaikan permasalahan dan menciptakan bangunan yang dapat menampung berbagai kegiatan dan fungsi.