Pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis masalah terbuka (open ended problem) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Nuzula, Firdausi (2023) Pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis masalah terbuka (open ended problem) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Firdausi Nuzula_D74219026.pdf
Download (3MB)

Abstract

Kemampuan berpikir kreatif penting dimiliki oleh seseorang karena melibatkan proses kognitif untuk meningkatkan kapasitas siswa untuk pemikiran kreatif dan pertumbuhan intelektual. Pada penelitian ini akan dikembangkan perangkat pembelajaran matematika. Tujuan pengembangan perangkat pembelajaran berbasis masalah terbuka (open ended problem) adalah untuk mendeskripsikan proses pengembangan, kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan. Perangkat pembelajaran dikembangkan menggunakan model pengembangan Plomp yang terdiri dari tiga fase, yaitu fase pendahuluan, fase pembuatan produk dan fase penilaian. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari RPP dan LKPD. Uji coba ini dilakukan di SMP Bina Bangsa Surabaya dengan jumlah peserta didik sebanyak 32 siswa pada kelas VIII-B. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik catatan lapangan, teknik observasi, teknik angket dan tes kemampuan berpikir kreatif siswa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, guru masih menggunakan kurikulum 2013, kemudian dilakukan pembuatan prototipe berupa RPP dan LKPD yang selanjutnya diuji cobakan pada siswa kelas VIII-B SMP Bina Bangsa. Data dari kevalidan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan hasil rata-rata total kevalidan RPP sebesar 4,84 dan rata-rata total kevalidan LKPD sebesar 5,0 maka berada pada kategori “sangat valid”. Data kepraktisan RPP maupun LKPD dinilai A dan B dengan tanpa revisi dan sedikit revisi oleh validator sehingga perangkat pembelajaran yang dikembangkan tergolong “praktis”. Selanjutnya, untuk keefektifan perangkat dikatakan efektif jika aktivitas siswa dinyatakan aktif dengan rata-rata pada pada pertemuan pertama sebesar 70,25% sedangkan pada pertemuan kedua diperoleh rata-rata sebesar 70,66%, keterlaksanaan sintaks dinyatakan sangat baik dengan rata-rata sebesar 90,4% dan respon siswa terhadap pembelajaran dinyatakan positif dengan skor rata-rata sebesar 79%. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa antara sebelum dan sesudah pembelajaran berdasarkan perhitungan rumus Gain Ternormalisasi sebesar 0,507 masuk dalam kategori sedang.
Kata Kunci : Masalah Terbuka, Kemampuan Berpikir Kreatif.