This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Dzikrulloh, Ilham Syufi (2023) Tinjauan hukum islam terhadap pembagian waris yang sama antara laki-laki dan perempuan: studi kasus Desa Sudimoro Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Ilham Syufi Dzikrulloh_C01219020 OK.pdf Download (952kB) |
Abstract
Skripsi ini ditulis untuk menjawab pertanyaan yang termaktub dalam rumusan masalah yaitu: Bagaimana praktik pembagian waris yang sama antara laki-laki dan perempuan di Desa Sudimoro Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang? Bagiamana tinjauan hukum Islam terhadap pembagian waris yang sama antara laki-laki dan perempuan di Desa Sudimoro Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang?. Skripsi ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif yang pengumpulan data utamanya didapatkan dengan cara melakukan wawancara dan studi dokumentasi terkait pembagian waris yang sama antara laki-laki dan perempuan di Desa Sudimoro Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang, sehingga kemudian data yang didapatkan tersebut dianalisis menggunakan perspektif teknik deskriptif dengan pola pikir deduktif. Dari hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa proses pembagian waris yang sama antara laki-laki dan perempuan di Desa Sudimoro Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang dilakukan dengan musyawarah menjual seluruh harta warisan berupa bangunan dan tanah kemudian dibagi secara sama oleh pihak keluarga ahli waris serta didampingi oleh tokoh agama setempat sebagai saksi serta untuk memberikan masukan dan menjelaskan pembagian waris menurut hukum Islam, sebelum pada akhirnya dalam musyawarah tersebut diperoleh keputusan bersama dengan hasil pembagian yang sama antara ahli-waris laki-laki dan perempuan. Proses pembagian harta warisan dilakukan dengan memberikan pemahaman terlebih dahulu oleh tokoh agama setempat kepada pihak keluaga dan ahli waris dengan prinsip yang termaktub didalam Al-Qur’an Surat An-Nisa (4) ayat 11 dan dalam prinsip ilmu faraidh. Namun yang terjadi adalah kesepakatan pembagian warisan dengan cara musyawarah dengan hasil menyamakan bagian antara ahli waris anak laki-laki dan anak perempuan. Pembagian waris yang sama antara laki-laki dan perempuan tersebut boleh dilakukan dengan syarat apabila para ahli warisnya sudah mengetahui bagian-bagian aslinya dan juga bersepakat telah menyetujui dengan adanya pembagian harta warisan yang sama antara laki-laki dan perempuan, sebagaimana yang tertulis dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 183 yang berbunyi “Para Ahli Waris dapat bersepakat melakukan perdamaian dalam pembagian harta warisan, setelah mereka menyadari bagiannya”. Dari hasil uraian diatas, maka hendaknya pihak keluarga yang melaksanakan pembagian sama tersebut untuk tetap berpedoman pada perintah dan aturan yang telah ditentukan di dalam Hukum Islam yang bersumber dari AlQur’an, yakni bagian laki-laki adalah dua kali bagian dari perempuan. Serta tokoh agama setempat dapat mensosialisasikan Hukum Islam terutama hukum waris, agar hukum dan ilmu waris dapat dijaga keasliannya, sehingga tidak hanya teorinya saja akan tetapi bentuk pengaplikasian ilmunya dapat diterapkan dalam masyarakat.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Islam Keluarga Waris |
||||||||
Keywords: | Waris | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | Ilham Syufi Dzikrulloh | ||||||||
Date Deposited: | 05 Sep 2023 07:11 | ||||||||
Last Modified: | 05 Sep 2023 07:11 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/64824 |
Actions (login required)
View Item |