Kiai Bratakesawa: biografi dan pemikiran Islam kejawen awal Abad XX

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Islamudin, Isnanda Osama (2023) Kiai Bratakesawa: biografi dan pemikiran Islam kejawen awal Abad XX. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Isnanda Osama Islamudin_A92219091 ok.pdf
Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1). Bagaimana biografi dari Kiai Bratakesawa? 2). Bagaimana dinamika dari Islam Kejawen awal abad XX? 3). Bagaimana respon Kiai Bratakesawa terhadap dinamika Islam Kejawen awal abad XX?. Dalam menjawab permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode penelitian sejarah yaitu langkah untuk merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif dengan tahapan mengumpulkan (heuristik), mengkritik (verifikasi), dan menafsirkan data (interpretasi) untuk menegakkan fakta dan kesimpulan yang kuat. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yatu pendekatan sejarah intelektual, serta menggunakan teori hermeneutika kritis Paul Ricouer dan teori challenge and respons J. Toynbee. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Kiai Bratakesawa merupakan tokoh dan pemikir di awal abad ke-20, beliau masih keturunan Keraton Surakarta. Mengawali karir sebagai seorang guru bantu hingga menjadi jurnalis terkemuka karena semangatnya yang tinggi di dunia literatur, adapun karyanya yang masyhur yaitu Kunci Swarga (Miftahul Djanati) dan Falsafah Siti Djenar. 2. Islam Kejawen awal abad XX diwarnai dengan politik Hindia-Belanda dan berbagai pro-kontra terhadapnya, Islam Kejawen sendiri merupakan wujud akulturasi budaya Islam dengan kepercayaan masyarakat Jawa yang muncul pada periode akhir Kerajaan Majapahit, 3. Respon Kiai Bratakesawa terhadap dinamika Islam Kejawen tersebut dengan menuliskan buah pemikirannya dalam beberapa buku yang ia tulis. Topik pembahasannya meliputi pandangannya tentang istilah-istilah kejawen, pemikiran tentang manusia dan Tuhan, pemikiran tentang syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat, serta pandangannya tentang wahdat al-wujud.