Analisis hukum pidana Islam terhadap tindak pidana pencabulan yang dilakukan oleh anak di bawah umur: Studi Putusan No.45/Pid.Sus-Anak/2015/Pn.Pdg

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Zuhdi, Ahmad Sulaiman (2021) Analisis hukum pidana Islam terhadap tindak pidana pencabulan yang dilakukan oleh anak di bawah umur: Studi Putusan No.45/Pid.Sus-Anak/2015/Pn.Pdg. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Ahmad Sulaiman Zuhdi_C03214019 ok.pdf
Download (955kB)

Abstract

Skripsi yang berjudul “Analisis Hukum Pidana Islam Terhadap Tindak Pidana pencabulan yang dilakukan oleh anak dibawah umur (Studi Putusan No.45 Pid/Sus-anak/2015/PN.Pdg)” merupakan hasil dari penelitian kepustakaan untuk menjawab rumusan masalah yaitu bagaimana pertimbangan Hakim terhadap putusan Nomor 45 Pid/Sus-Anak/2015/PN.pdg tentang hukuman bagi pelaku perbuatan cabul yang di lakukan oleh anak di bawah umur, dan bagaimana tinjauan hukum pidana Islam tentang perbuatan cabul yang di lakukan oleh anak dalam putusan Nomor 45 Pid/Sus-Anak/2015/PN.pdg tentang hukuman bagi pelaku perbuatan cabul yang di lakukan oleh anak di bawah umur.Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan sedangkan metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari keputusan pengadilan negeri Padang nomor 45 Pid/Sus-anak/2015/PN.Pdg sebagai data primer, sedangkan data sekunder diperoleh dari peraturan perundang-undangan, pendapat para ahli hukum, beberapa karya tulis seperti artikel, jurnal, skripsi dan tesis yang berkaitan dengan tindak pidana pencabulan anak dibawah umur yang kemudian dianalisis menggunakan teknik deskriptif analisis dengan pola pikir deduktif untuk memperoleh kesimpulan.Hasil dari penelitiaan ini disimpulkan bahwa: pertama, putusan pengadilan nomor 45 Pid/Sus-Anak/2015/PN.pdg yang mana Hakim menjatuhkan pidana kepada anak dengan pidana Pembinaan dalam Lembaga selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dan latihan kerja selama 2 (dua) bulan serta membebankan kepada anak membayar biaya perkara sejumlah Rp 2.000,00 (dua ribu rupiah). Majelis hakim dalam hal ini kurang sesuai dalam memutuskan perkara ini, karena tidak menganut asas lex posterior derogat legi priori. Kedua, menurut tinjauan hukum pidana Islam dasar pertimbangan hukum terhadap putusan Pengadilan Negeri Padang nomor 45 Pid/Sus-Anak/2015/PN.pdg tentang pencabulan anak dibawah umur sudah memenuhi unsur-unsur jarimah dalam Hukum Pidana Islam yakni jarimah zina yang mana hukumannya adalah dihukum hudud dengan hukuman cambuk sebanyak 100 kali dan diasingkan selama 1 tahun dan juga dapat dihukum dengan takzir yaitu hukuman denda sebagai tambahannya karena perbuatan cabul juga sudah memenuhi unsur. Sejalan dengan kesimpulan diatas, saran dari penulis untuk para penegak hukum terutama hakim, dalam mempertimbangkan suatu perkara alangkah lebih baiknya dilakukan secara lebih kritis dan bijaksana sehingga hukuman yang diberikan kepada terdakwa anak bisa berdampak baik dan mendidik sehingga menimbulkan efek jera dan memperbaiki perbuatan yang telah dilakukannya demi masa depan anak, serta memperhatikan kembali dalam sistem peradilan yang dipakai dengan menyesuaikan hukuman yang dijatuhkan. Untuk para orang tua dan masyarakat diharapkan agar lebih meningkatkan kewaspadaan dalam mendidik, menjaga dan melindungi anak agar tidak terjerumus pada perbuatan yang dapat merusak masa depannya.