This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Kurniawati, Dwi (2023) Pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana perempuan dalam perspektif hukum pidana dan hukum pidana Islam: studi kasus di lembaga pemasyarakatan kelas IIB Mojokerto. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Dwi Kurniawati_C03219009.pdf Download (4MB) |
Abstract
Narapidana perempuan mempunyai kebutuhan yang berbeda dengan narapidana laki-laki, karena narapidana perempuan rentan akan terjadinya diskriminasi termasuk dalam menjalani proses pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan, dimana hal tersebut dapat terjadi karena faktor tempat yang mengalami overcapasity. Tercatat bahwa Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Mojokerto mengalami kondisi overcapasity dengan jumlah persentase yakni 300%. Hal tersebut menjadi penghambat terhadap pelaksanaan pembinaan bagi narapidana perempuan. Skripsi ini menjawab pertanyaan yang dituangkan ke dalam dua rumusan masalah yakni bagaimana pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Mojokerto dalam perspektif teori relatif? serta bagaimana pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana perempuan dalam perspektif hukum pidana Islam? Data penelitian ini dihimpun dengan jenis penelitian empiris (field research) dengan melakukan wawancara langsung ke lapangan dengan pihak terkait. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis hukum. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif dan pola pikir deduktif yakni mengelola data dan melaporkan apa saja yang telah terjadi dan diperoleh selama penelitian sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan yang konkrit mengenai persoalan yang dibahas. Selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis menggunakan teori relatif dan hukum pidana Islam. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan: Pertama, bentuk pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana perempuan yang diberikan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Mojokerto ada 2 (dua) yaitu pembinaan kepribadian dan kemandirian yang pelaksanaan pembinaannya telah sejalan dengan teori relatif atau teori tujuan karena pada dasarnya fungsi pemidanaan bukan bentuk pembalasan melainkan sebagai bentuk pencegahan dan pendidikan, namun pelaksanaan pembinaan tersebut kurang berjalan dengan optimal yang disebabkan oleh faktor kelebihan penghuni (overcapasity) dan tidak terbentuknya sebuah kurikulum dalam program pembinaan kepribadian kesadaran beragama. Kedua, pelaksanaan pembinaan dalam perspektif hukum pidana Islam disamakan dengan uqu>bah takzir, dan pelaksanaan pembinaan tersebut telah sejalan dengan teori pemidanaan Islam yaitu teori zawajir (pencegahan) dengan bentuk pembinaan yang melindungi prinsip dan tujuan pokok dalam hukum pidana Islam yakni maqasid al-shariah. Sejalan dengan kesimpulan di atas, adapaun saran penulis yaitu perlu adanya pembentukan kurikulum dalam pembinaan yang diberikan kepada narapidana perempuan terutama dalam pembinaan kepribadian kesadaran beragama. Selanjutnya perlu pembaharuan dalam menanggapi faktor penghambat dalam pelaksanaan pembinaan khususnya dalam menyediakan fasilitas ruang gerak yang lebih layak dengan harapan proses pelaksanaan pembinaan menjadi efektif dan optimal untuk mencapai tujuan dalam sistem Pemasyarakatan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Islam Hukum > Hukum Pidana Islam |
||||||||
Keywords: | Lembaga pemasyarakatan; narapidana | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam | ||||||||
Depositing User: | Dwi Kurniawati | ||||||||
Date Deposited: | 20 Sep 2023 01:44 | ||||||||
Last Modified: | 20 Sep 2023 01:44 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/65153 |
Actions (login required)
View Item |