Ortodoksi tafsir Indonesia: telaah tekstualitas dan intertekstualitas tafsir Firdaws Al-Na‘i>m karya Kiai Thaifur Ali Wafa

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rozin, Moh. (2022) Ortodoksi tafsir Indonesia: telaah tekstualitas dan intertekstualitas tafsir Firdaws Al-Na‘i>m karya Kiai Thaifur Ali Wafa. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Moh. Rozin_F02518198.pdf
Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini mencoba menelaah posisi tafsir Firdaws al-Na‘i>m karya Kiai Thaifur Ali Wafa dalam wacana ortodoksi tafsir. Dalam hal ini, Firdaws al-Na‘i>m kerap dipersepsikan secara berbeda sebagai produk dari lokalitas budaya Madura, tempat ia ditulis. Penelitian ini hendak menjawab dua persoalan: (1) Bagaimana tekstualitas tafsir Firdaws al-Na‘i>m karya Kiai Thaifur Ali Wafa? (2) Bagaimana intertekstualitas tafsir Firdaws al-Na‘i>m karya Kiai Thaifur Ali Wafa dengan teks-teks lain yang membentuknya? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, dilakukan penelitian kualitatif yang bersifat kepustakaan (library research). Data primer yang digunakan yaitu tafsir Firdaws al-Na‘i>m karya Kiai Thaifur Ali Wafa dan data sekundernya adalah informasi-informasi yang relevan dengan objek kajian. Data yang diperlukan dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian direduksi, disajikan, dan diinferensikan dengan menggunakan perspektif tafsir genealogis dan pendekatan intertekstual mikro. Hasil penelitian menyimpulkan: (1) Metode penafsiran Firdaws al-Na‘i>m didasarkan pada keyakinan bahwa spirit sejati ayat al-Qur’an terletak pada muatan tekstualnya yang normatif sebagaimana diyakini oleh kalangan ortodoks, alih-alih dikembalikan kepada konteks sosiologisnya yang bersifat relativistik. Kecenderungan itu dapat dibaca melalui penafsiran-penafsirannya terhadap isu-isu tentang relasi dengan perempuan dan interaksi antar pemeluk agama. (2) Produk penafsiran Firdaws al-Na‘i>m juga didasarkan pada tradisi tafsir ortodoks yang ada sebelumnya. Kecenderungan itu dapat dilihat melalui relasi intertekstualitasnya yang menunjukkan adanya kesamaan formulasi dengan teks-teks tafsir yang terdapat dalam tradisi ortodoks. Dalam hal ini, tafsir Firdaws al-Na’i>m, berelasi dengan setidaknya sembilan literatur tafsir ortodoks melalui empat model, yaitu menggunakan rujukan singkat dari keterangan yang sebetulnya lebih terperinci; mengambil bagian dari suatu ide atau gagasan teks acuan untuk membangun struktur teks baru; mengemukakan gagasan teks acuan dengan kemasan yang berbeda; dan membangun struktur teks baru dengan kutipan-kutipan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian, penelitian ini memperlihatkan bahwa tafsir Firdaws al-Na’i>m merupakan karya yang lahir dari tradisi tafsir ortodoks, dan menolak kesimpulan tentang lokalitas tafsir tersebut.