This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Diana, Rahma Fara (2023) Analisis hukum pidana islam dalam tindak pidana pencabulan laki-laki sejenis (studi putusan nomor: 27/JN/2020/MS.Bna). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Rahma Fara Diana_C93219103.pdf Download (2MB) |
Abstract
Skripsi ini membahas tentang pencabulan yang tidak hanya terjadi oleh perempuan dan anak. Akan tetapi laki-laki juga dapat menjadi korban pencabulan. Dalam skripsi ini mengambil studi putusan yang sudah berkekuatan hukum tetap dengan menggunakan dasar hukum Qanun Aceh dalam memutus perkaranya. Peneliti akan membandingkan terkait penjatuhan hukuman yang diberikan Qanun Aceh dengan hukum pidana Islam terkait pencabulan laki-laki sejenis. Penelitian ini berjenis hukum normatif yang dilakukan dengan cara meneliti bahan hukum sekunder dan bahan hukum primer. Bahan hukum primer berasal dari putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh Nomor: 27/JN/2020/MS.Bna. Sedangkan bahan hukum sekunder berasal dari buku-buku, jurnal, artikel, skripsi, al-Quran dan hadis yang berhubungan dengan penelitian ini. Selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif dengan pola berpikir deduktif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hukum pidana Islam dan Qanun Aceh memiliki perbedaan dalam menjatuhkan hukuman terhadap pencabulan sejenis. Dalam hukum pidana Islam, terdapat perbedaan pendapat menurut beberapa ulama terkait penjatuhan hukuman terhadap pelaku pencabulan sejenis. Sahabat nabi sepakat untuk menghukumi pencabulan sejenis atau homoseksual dengan hukuman mati. Sedangkan menurut fuqaha mazhab Hanbali berpendapat bahwa perbuatan tersebut masuk dalam hukuman ḥadd karena perbuatan tersebut dianalogikan sebagai perbuatan zina. Adapun ulama lain seperti ulama Abu Hanifah berpendapat bahwa perbuatan tersebut dikenai hukuman takzir karena perilaku homoseksual cukup hanya diberikan hukuman tersebut. Sedangkan dalam Qanun Aceh hanya memberikan hukuman kepada pelaku pencabulan sejenis berupa takzir dan denda. Meskipun Aceh menggunakan syariat Islam sebagai dasar hukumnya. Akan tetapi masih terdapat perbedaan dengan hukum pidana Islam. Perbedaan tersebut terletak pada pemberian hukumnya, yang dalam hukum pidana Islam terdapat berbagai macam bentuk hukuman bagi pelaku pencabulan sejenis. Qanun Aceh menggunakan hukuman takzir dan denda kepada pelaku pencabulan sejenis. Akan tetapi, hukuman takzir ini masih kurang efektif sehingga perlu untuk dilakukan peninjauan agar pelaku benar-benar jera dan masyarakat tidak menjadi pelaku berikutnya serta memberikan perlindungan bagi korban.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Gender Hukum Islam Seks |
||||||||
Keywords: | Hukum pidana islam; tindak pidana; pencabulan laki-laki sejenis | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam | ||||||||
Depositing User: | Rahma Fara Rahma Diana | ||||||||
Date Deposited: | 04 Oct 2023 07:37 | ||||||||
Last Modified: | 04 Oct 2023 07:37 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/65882 |
Actions (login required)
View Item |