Dinamika fluktuasi neraca perdagangan Indonesia dan Uni Emirat Arab dalam hubungan perdagangan Tahun 2017-2020

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Yustiana, Sely Risma (2023) Dinamika fluktuasi neraca perdagangan Indonesia dan Uni Emirat Arab dalam hubungan perdagangan Tahun 2017-2020. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Sely Risma Yustiana_I92218096 ok.pdf
Download (2MB)

Abstract

Uni Emirat Arab merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan pintu masuk ekspor komoditi Indonesia di wilayah Timur Tengah. Berbagai kerja sama perdagangan dan investasi telah dilakukan oleh kedua negara tersebut. Namun terlihat pada neraca perdagangan Indonesia dan UEA pada tahun 2017 hingga 2020 mengalami fluktuasi. Penelitian ini berfokus pada penyebab dinamika fluktuasi neraca perdagangan Indonesia dan Uni Emirat Arab tahun 2017-2020. Metode yang digunakan yaitu kualitatif-eksplanatif dengan sumber data yang diperoleh dari wawancara dan dokumentasi. Konsep yang digunakan adalah konsep fluktuasi dan neraca perdagangan. Hasil penelitian ini adalah Pada 2017, naiknya neraca perdagangan Indonesia dan UEA dikarenakan meningkatnya permintaan ekspor di sektor non-migas. Di samping itu, turunnya neraca perdagangan Indonesia dan UEA dikarenakan adanya persyaratan bahwa sertifikat halal yang diterbitkan harus diperoleh dari Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi oleh badan akreditasi dan diakui oleh ESMA dan penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 5% pada awal tahun 2018 telah menekan daya beli konsumen dalam negeri PEA. Di tahun 2019, neraca perdagangan Indonesia dan UEA kembali naik tetapi tidak signikan, penyebab naiknya adalah adanya komitmen tinggi dari kedua Kepala Negara yang diwujudkan dengan kunjungan His Highness Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan, Putera Mahkota Abu Dhabi ke Indonesia, pada tanggal 24 Juli 2019, dan diterima oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, namun masih terkendala pada hambatan tarif. Kemudian di tahun 2020 neraca perdagangan menurun secara signifikan dikarenakan turunnya aktivitas perdagangan, investasi dan pariwisata yang merupakan efek domino dari penutupan perbatasan oleh mayoritas negara di dunia akibat pandemi Covid-19.