Metode Tarjih Muhammad ‘Ali Al Sabuni dalam kitab Rawai’ Al Bayan Fi Tafsir Ayat Al Ahkam Min Al Qur’an

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mu’alim, Much. (2022) Metode Tarjih Muhammad ‘Ali Al Sabuni dalam kitab Rawai’ Al Bayan Fi Tafsir Ayat Al Ahkam Min Al Qur’an. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Much. Mu’alim_F53218004 OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan secara kualitatif, melalui data kepustakaan yang digali dari sumber data primer, yakni kitab Rawai' al-bayan fi tafsir ayat al-ahkam min al-Qur’an karya al-Sabuni, juga dari sumber-sumber data lainnya yang berkaitan dengan fokus penelitian ini. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan tekstual dan sosio-historis, yang dilengkapi dengan content analysis (analisis isi), dan teori-teori umum tarjih yang dibangun oleh para ulama, terutama oleh al-Shaukani, al-Amidi, dan Wahbah al-Zuhaili. Di samping itu, teori teori aplikasi tarjih Husain al-Harbi, juga dibutuhkan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa: 1. Implementasi tarjih al-Sabuni dalam kitab Rawai’ al-bayan, dilakukan secara obyektif, inovatif dan jauh dari fanatik mazhab. Oleh karena itu, hasil tarjih al-Sabuni dapat dijadikan sebagai hujjah dalam tindakan hukum, kecuali beberapa hasil tarjih yang kurang tepat, baik disebabkan oleh ketidaktepatan prinsip dan metode tarjih, menyalahi prinsip dan metode tarjih yang telah disepakati oleh para ulama, maupun karena terjadinya kesalahan pada proses pelaksanaan tarjih. 2. al-Sabuni menggunakan 22 prinsip dan 16 metode tarjih, yang didasarkan pada landasan yang kuat baik dari nass al-Qur’an, hadith, teori-teori ‘ulum al-Qur’an dan usul al-fiqh, maupun pendapat ulama terdahulu. 3. Metode tarjih al-Sabuni memiliki distingsi yang membedakannya dari metode tarjih para ulama yang lain. Antara lain, adanya kolom tarjih untuk memudahkan pembaca, penggunaan ra’yu (penalaran logis) sebagai salah satu prinsip tarjih dengan mengabaikan tarjih antar nass, serta analisis tarjih yang beragam dan proporsional. Hal ini membawa implikasi teoretik bahwa, metode tarjih al-Sabuni dapat membuka ruang talfiq mazhab, kreatif dan sesuai dengan dinamika perkembangan zaman, tidak terkungkung pada pendapat mayoritas, membuka ruang kritik dan rekonstruksi terhadap penafsiran, serta berorientasi pada maslahah maqasidiyah.