Pluralitas kehidupan masyarakat beragama: studi kerukunan umat Islam dan Hindu di Kampung Loloan Jembrana Bali

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Masruhan, Masruhan (2020) Pluralitas kehidupan masyarakat beragama: studi kerukunan umat Islam dan Hindu di Kampung Loloan Jembrana Bali. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Masruhan_F23416145 OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Daya tarik Bali sebagai destinasi wisata terkemuka di Indonesia bukan hanya berkaitan dengan potensi seni-budaya pada masyarakat Hindu-Bali, tetapi juga realitas kehidupan dan tradisi komunitas Muslim, termasuk yang ada di Kampung Loloan Jembrana Bali. Terdapat perbedaan antara umat Islam dan Hindu di kampung tersebut dari segi ideologi, dan sosial-kultural. Namun, kehidupan mereka sangat rukun hingga saat ini. Penelitian ini berikhtiar untuk melihat bentuk-bentuk dan nilai yang menjadi basis kerukunan yang terjadi. Hal-hal yang dikaji adalah: (1) Bagaimana bentuk kerukunan masyarakat beragama di Kampung Loloan?; (2) Apa sajakah basis nilai kerukunan masyarakat beragama di kampung Loloan?; dan (3) Bagaimana implikasi kerukunan tersebut bagi penguatan pluralitas kehidupan beragama? . Dengan menggunakan penelitian kualitatif, data diperoleh melalui observasi, studi kepustakaan dan wawancara mendalam, dengan tokoh dan pemegang otoritas. Analisis data dilakukan secara deskriptif-kualitatif dengan menerapkan teori fungsionalisme struktural terutama paradigma AGIL dari Talcott Parson dan paradigma fungsional Robert K. Merton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara empiris, kerukunan umat Islam dan Hindu di Loloan terwujud dalam berbagai aspek kehidupan, yaitu sosial-keagamaan, sosial-budaya, sosial-politik-ideologis, dan sosial-ekonomi. Basis nilai yang mendasari kerukunan adalah teologis, budaya, dan politik-ideologis. Implikasinya bagi penguatan pluralitas kehidupan beragama adalah sebagai: (1) model toleransi antarumat beragama; (2) model koeksistensi budaya; dan (3) model beragama masyarakat multikultural. Sehingga kerukunan, kebersamaan dan kerjasama antarumat tersebut patut dipertahankan.