This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Ismi, Intan Nur (2014) ANALISIS INTUISI SISWA SMA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA TENTANG PENGOPTIMUMAN. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (123kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (7kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (34kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (209kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (344kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (355kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (767kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 6.pdf Download (85kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (91kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konfigurasi kognitif siswa SMA yang menggunakan intuisi dalam memecahkan masalah matematika tentang pengoptimuman dan jenis intuisi yang digunakan siswa SMA dalam memecahkan masalah matematika tentang pengoptimuman. Konfigurasi kognitif yang dimaksud merupakan alat ukur intuisi hasil adaptasi dari penelitian milik U. Malaspina dan V. Font dan meliputi enam komponen (bahasa, konteks/masalah, konsep, prosedur, proposisi dan argumen). Sedangkan jenis intuisi yang dimaksud meliputi intuisi primer dan sekunder, yang merupakan pengklasifikasian intuisi hasil adaptasi dari teori E. Fischbein.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui tes tulis dan wawancara. Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis konfigurasi kognitif dan analisis hasil wawancara. Dalam penelitian ini digunakan tiga puluh orang siswa kelas X-9 MAN Sidoarjo sebagai subjek penelitian. Dari jumlah tersebut, didapatkan delapan orang siswa yang menggunakan intuisi dalam menyelesaikan masalah pengoptimuman.
Merujuk pada pertanyaan penelitian, didapatkan kesimpulan tentang intuisi siswa SMA dalam memecahkan masalah pengoptimuman. Kesimpulan pertama, bahwa dalam memecahkan masalah matematika tentang pengoptimuman, siswa yang menggunakan intuisi (solusi intuitif), konfigurasi kognitifnya cenderung tidak lengkap. Sedangkan siswa yang menggunakan formalisasi (solusi formal), konfigurasi kognitifnya lebih lengkap. Namun dalam penelitian ini tidak ditemukan jawaban yang benar-benar formal. Sebab diantara enam komponen konfigurasi kognitif, selalu ditemukan minimal satu komponen yang diindikasi sebagai intuisi, terutama proposisi dan argumen. Sehingga meskipun secara visual jawaban suatu subjek dikategorikan sebagai solusi formal, namun intuisi tetap dapat ditemukan dalam dua komponen tersebut. Kesimpulan kedua, bahwa dalam memecahkan masalah pengoptimuman, siswa menggunakan intuisi primer dan intuisi sekunder. Intuisi primer lebih banyak ditemukan pada jawaban soal bertipe non-rutin, sedangkan intuisi sekunder lebih banyak ditemukan pada jawaban soal bertipe rutin.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | Kusaeri | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Matematika | ||||||
Keywords: | Intuisi; Konfigurasi Kognitif | ||||||
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Matematika | ||||||
Depositing User: | Editor : Rini Wahyuningsih------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 12 Feb 2015 01:19 | ||||||
Last Modified: | 12 Feb 2015 01:19 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/666 |
Actions (login required)
View Item |