This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Marseliana, Anggi (2023) Poligami atas nama kemanusiaan perspektif maqāṣid al-sharī‘ah Jasser Audah: studi putusan nomor 274/Pdt.G/2019/PA.Wno dan putusan nomor 1140/Pdt.G/2022/PA.Wno. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Anggi Marseliana_C01219009 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 21 December 2026. Download (2MB) |
|
Text
Anggi Marseliana_C01219009 OK.pdf Download (987kB) |
Abstract
Skripsi ini merupakan penelitian hukum normatif yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan : Bagaimana pertimbangan hukum putusan nomor 274/Pdt.G/2019/PA.Wno dan putusan nomor 1140/Pdt.G/2022/PA.Wno tentang izin poligami di Pengadilan Agama Wonosari, serta Bagaimana analisis Maqāṣid al-Sharī‘ah Jasser Audah terhadap putusan hakim izin poligami di Pengadilan Agama Wonosari. Untuk menjawab pertanyan tersebut, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan teknik dokumentasi dan teknik kepustakaan yakni, putusan hakim nomor 274/Pdt.G/2019/PA.Wno dan putusan nomor 1140/Pdt.G/2022/PA.Wno ditinjau dengan Maqāṣid al-Sharī‘ah. Kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis dengan menggunakan pola pikir induktif. Dari hasil penelitian yang diperoleh peneliti yakni : Pertama dalam putusan 274/Pdt.G/2019/PA.Wno Hakim menolak perkara permohonan izin poligami tersebut, karena Pemohon tidak memenuhi syarat alternatif seperti yang diatur dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Sedangkan dalam putusan 1140/Pdt.G/2022/PA.Wno Hakim mengabulkan perkara permohonan izin poligami karena Pemohon telah memenuhi syarat kumulatif dan dengan pertimbangan Hakim berdasarkan Kitab al-Asybah wa an-Nazha’ir, hal 87 karya Jalaluddin as-Suyuthi “Jika ada dua bahaya/keburukan saling mengancam maka diwaspadai yang lebih besar bahaya/keburukannya dengan melaksanakan yang paling ringan bahaya/keburukannya.” Kedua secara Maqāṣid al-Sharῑ’ah perkara nomor 274/Pdt.G/2019/PA.Wno sudah sangat sesuai dengan ḥifẓ al-nafs karena dengan alasan Pemohon merupakan tujuan dari Maqāṣid al-Sharῑ’ah. Akan tetapi, penolakan Hakim sudah tepat dalam Maqāṣid al-Sharῑ’ah pada aspek ḥifẓ al-māl. Sedangkan pada putusan 1140/Pdt.G/2022/PA.Wno alasan dan keadaan yang dialami Pemohon tidak sesuai dengan ḥifẓ al-nafs Maqāṣid al-Sharῑ’ah karena wasiat serta alasan menghindari zina bukanlah tujuan dari dilakukan nya poligami. Akan tetapi, dikabulkannya permohonan tersebut oleh Hakim, sudah tepat dalam Maqāṣid al-Sharῑ’ah dalam aspek ḥifẓ al-māl.Sejalan dengan kesimpulan, saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini yakni kepada Majelis Hakim Pengadilan Agama Wonosari agar lebih bijaksana dalam memutus perkara permohonan izin poligami dengan alasan kemanusiaan. Dengan demikian, masyarakat akan menyadari bahwa izin poligami di Pengadilan Agama tidak boleh diberikan dengan alasan yang tidak kuat.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Islam > Perkawinan Keputusan Hakim Nikah > Poliandri |
||||||||
Keywords: | Perkawinan; Poligami; izin poligami | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | Anggi Marseliana | ||||||||
Date Deposited: | 21 Dec 2023 04:16 | ||||||||
Last Modified: | 27 Dec 2023 07:07 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/66840 |
Actions (login required)
View Item |