This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Agripina, Annisa (2023) Antara Iklan dan Dakwah: representasi postingan reels Rabbani tentang Busana Islami hingga isu pelecehan seksual. Jurnal Bastra: Bahasa dan Sastra, 8 (4). pp. 429-449. ISSN 2503-3875
Text
Annisa Agripina_03040420046.pdf Available under License Creative Commons Attribution. Download (587kB) |
Abstract
Artikel ini membahas unggahan Instagram jenama Rabbani (@rabbaniprofesorkerudung) bertajuk “Re-Arise”. Sebagai tema promosi, kontroversi menjadi cara pemasaran yang kerapkali digunakan oleh sebuah merek dalam memperoleh respon (feedback) ketika sebuah produk baru diperkenalkan ke publik. Rabbani dengan slogan (Re-Arise) baru dapat disebut cukup berani mengambil resiko. Pasalnya postingan tersebut memiliki pesan jika tindak pelecehan seksual yang marak belakangan tidak bisa dilepaskan dari perilaku perempuan dalam berpakaian (baca: terbuka). Tak ayal, postingan Reels tersebut menuai respon baik pro dan kontra. Fitur seperti Reels pada Instagram sudah lumrah dimanfaatkan merek-merek besar untuk melakukan promosi (marketing campaign). Sebagai salah satu strategi pemasaran, substansi kontroversi memang dibutuhkan oleh sebuah jenama untuk meningkatkan popularitas produk yang ditawarkan. Re-Arise merupakan slogan yang dipahami sebagai sebuah strategi promosi dengan pesan tersirat ditujukan pada konsumen Indonesia yang mayoritas Muslim. Dalam artikel ini, unggahan promosi “kontroversial” tersebut dipahami sebagai suatu fenomena penandaan. Dengan menggunakan skema semiotik model John Fiske, penelitian ini menjabarkan level-level semiosis yang meliputi dimensi realitas (reality), representasi (representation), dan ideologi (ideology) dari unggahan Reels bertajuk Re-Arise yang diunggah pada akun resmi Rabbani (25/12/22). Hasil penelitian menunjukkan video tersebut mempresentasikan bagaimana fenomena pelecehan seksual yang kerap terjadi dengan menampilkan hal-hal yang berkaitan. Pada level realitas, komunikasi “dakwah” disampaikan melalui kode gambar dan tulisan. Pada level representasi, narasi “dakwah” disampaikan melalui kode suara yang mengandung perspektif. Sedangkan pada level ideologi, dakwah ideologis dilihat dari perspektif agama Islam, khususnya tentang pakaian dan/atau hijab.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Article | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Linguistik | ||||||||||||
Keywords: | Rabbani; Iklan; Reels; semiotika; John Fiske | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sastra Indonesia | ||||||||||||
Depositing User: | Annisa Agripina | ||||||||||||
Date Deposited: | 07 Jan 2024 22:41 | ||||||||||||
Last Modified: | 07 Jan 2024 22:41 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/66962 |
Actions (login required)
View Item |