This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Hijajiyah, Aliyatul (2023) Mengakhirkan waktu salat berjamaah ashar di Desa Brumbung Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri: studi living hadis. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Aliyatul Hijajiyah_07020520029 OK.pdf Download (474kB) |
|
Text
Aliyatul Hijajiyah_07020520029 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 10 January 2027. Download (2MB) |
Abstract
Adanya realitas penduduk Desa Brumbung, dalam pelaksanaan salat berjamaah yaitu dilaksanakan di akhir waktu, sehingga melahirkan suatu permasalahan apa yang melatar belakangi terjadinya tradisi mengakhirkan waktu salat berjamaah ashar di Desa Brumbung, Kecamatan Kepung, Kediri, yang berdampak pada pemahaman masyarakat Desa Brumbung, Kecamatan Kepung, Kediri terhadap hadis yang berkaitan dengan salat berjamaah.Dalam penelitian ini peneliti mengkaji hadis keutamaan salat di awal waktu dan hadis keutamaan salat berjamaah dengan menggunakan pendekatan living hadis menggunakan teori konstruksi sosial. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang mengadopsi pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas kedua hadis tersebut, untuk mengetahui pelaksanaan salat ashar berjamaah, dan untuk mengetahui pelaksanaan salat ashar di Desa Brumbung, Kecamatan Kepung, Kediri dalam implementasi hadis dengan menggunakan teori konstruksi sosial. Kesimpulan dari kajian ini adalah amal ibadah yang paling utama adalah melaksanakan salat fardhu pada awal waktu. Hadis tersebut juga menjelaskan pentingnya melaksanakan salat lima waktu pada awal waktu, kecuali untuk salat-salat tertentu yang disunnahkan untuk ditunda, seperti salat Dhuhur saat cuaca sangat panas, dan salat Isya' yang pernah dilaksanakan oleh Rasulullah pada sebagian malam yang telah lewat. Oleh karena itu, kedua hadis tersebut memberikan pengecualian dari prinsip salat pada awal waktu. Motivasi masyarakat melaksanakan salat berjamaah meskipun di akhir waktu, ditemukan bahwa ada dua dasar utama yang menjadi dasar atau pijakan masyarakat Desa Brumbung. Pertama, didasarkan pada hadis Rasulullah saw yang menekankan pelaksanaan salat berjamaah. Kedua, adalah petunjuk dari tokoh agama setempat seperti Modin. Hal ini disebabkan oleh kondisi sosial masyarakat yang sebagian besar bekerja sebagai petani, maka dari itu terjadi tradisi atau kebiasaan melaksanakan salat berjamaah Ashar di akhir waktu. Menurut Peter L. Berger dan Thomas Luckmann, Konstruksi Sosial terutama kebudayaan dapat ditampakkan dalam tiga wujud: ideas (gagasan), activities (aktivitas) dan artifacts (artefak). rutinitas Bertani ketika waktu shalat asyhar di Desa Brumbung, Kecamatan Kepung, Kediri tidak terjadi begitu saja, melainkan muncul sebagai respon dari beberapa faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap terbentuknya kebiasaan tesebut.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Islam dan Ilmu Pengetahuan Islam |
||||||||
Keywords: | Living Hadis; Ashar; dan Berjamaah | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis | ||||||||
Depositing User: | Aliyatul Hijajiyah | ||||||||
Date Deposited: | 10 Jan 2024 06:01 | ||||||||
Last Modified: | 10 Jan 2024 06:01 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/67265 |
Actions (login required)
View Item |