This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Wardhani, Desy Kusuma (2024) Analisis hukum pidana Islam terhadap hukuman bagi pelaku tindak pidana penganiayaan terhadap anak: putusan no.329/Pid.Sus/2016/PN.Mgt. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Desy Kusuma Wardhani _C73219054 full.pdf Restricted to Repository staff only until 7 March 2027. Download (3MB) |
|
Text
Desy Kusuma Wardhani _C73219054.pdf Download (2MB) |
Abstract
Skripsi ini ditulis guna untuk menjawab pertanyaan yang dituangkan dalam dua rumusan masalah yaitu:Bagaimana hukuman bagi pelaku tindak pidana penganiayaan terhadap anak dalam putusan No.329/Pid.Sus/2016/PN.Mgt, Bagaimana analisis hukum pidana Islam terhadap hukuman bagi pelaku tindak pidana terhadap anak dalam putusan No.329/Pid.Sus/2016/PN.Mgt. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian hukum normatif, dimana data hukum diperoleh melalui studi pustaka (library research) dan sumber hukum sekunder. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan, merujuk pada peraturan perundang-undangan dan regulasi terkait dengan isu hukum yang sedang diselidiki. Selain itu, penelitian ini menggunakan pendekatan kasus yang disusun secara sistematis, diulas, dan kemudian ditarik kesimpulan dengan mempertimbangkan isu hukum yang sedang diteliti. Data hukum primer yang digunakan melibatkan peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan, sementara bahan hukum sekunder terdiri dari skripsi dan jurnal-jurnal hukum. Hasil dari penelitian ini bisa disumpulkan bahwa Pertama, hukuman bagi pelaku tindak pidana penganiayaan terhadap anak dalam putusan No. 329/Pid.Sus/2016/PN.Mgt adalah dijatuhi hukuman 8 (delapan) tahun penjara dan denda sebesar 5.000000 (lima juta rupiah). Kedua, Berdasarkan analisis hukum pidana Islam terhadap hukuman bagi pelaku tindak pidana terhadap anak dalam putusan No. 329/Pid.Sus/2016/PN.Mgt, jika dilihat dari hukum pidana Islam bahwa hukuman bagi pelaku tindak pidana penganiayaan terhadap anak yang pelakunya adalah orang tua yaitu tidak dijatuhi hukuman Qishas melainkan diberi hukuman Ta’zir. Dengan mempertimbangkan kesimpulan di atas maka kepada penegak hukum sebagai pelaksana keadilan bagi masyarakat. Diharapkan agar mereka dapat bertindak dengan bijaksana dan teliti dalam memberikan hukuman, sehingga keadilan dapat ditegakkan sesuai dengan fakta yang terjadi. Selain itu, kepada para orang tua, disarankan untuk lebih berpikir secara bijak dalam setiap tindakan terhadap anak-anak mereka. Anak, yang seharusnya mendapat perlindungan dan perawatan, tidak boleh mengalami perlakuan kasar atau kekerasan yang dapat berujung pada kematian, tanpa alasan yang mendasar.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Anak Hukum Islam > Pembunuhan Orang tua dan Anak |
||||||||
Keywords: | Hukum pidana Islam; pelaku tindak pidana; penganiayaan | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam | ||||||||
Depositing User: | Desy Kusuma Wardhani | ||||||||
Date Deposited: | 07 Mar 2024 07:27 | ||||||||
Last Modified: | 07 Mar 2024 07:27 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/68772 |
Actions (login required)
View Item |