This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Nugraha, Ahlam (2024) Perlindungan hukum terhadap narapidana yang mengalami penganiayaan dari sesama narapidana dalam perspektif hukum pidana Islam: studi kasus di lembaga pemasyarakatan kelas 1 Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Ahlam Nugraha_05010320002.pdf Download (4MB) |
|
Text
Ahlam Nugraha_05010320002_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 15 March 2027. Download (4MB) |
Abstract
Penganiayaan sesama Narapidana merupakan tindakan melanggar Hak Asasi Manusia yang merugikan dan dapat mengganggu keamanan dan ketertiban dalam LAPAS. Larangan mengenai perbuatan tersebut telah diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara, namun peraturan tersebut belum dapat menanggulangi terjadinya tindak kekerasan antar Narapidana di LAPAS. Skripsi ini menjawab pertanyaan yang dituangkan dalam dua rumusan masalah: bagaimana upaya perlindungan hukum bagi Narapidana yang mengalami penganiayaan dari sesama Narapidana di LAPAS Kelas 1 Surabaya perspektif hukum positif dan perspektif hukum pidana Islam. Data penelitian ini dihimpun menggunakan metode penelitian hukum empiris dan menggunakan kajian hukum sosiologis. Teknik analisis yang digunakan ialah pengolahan data berupa pengumpulan data, penguraiannya kemudian dibandingkan dengan teori yang berhubungan dengan perlindungan hukum terhadap Narapidana yang mengalami penganiayaan dari sesama Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas 1 Surabaya dalam perspektif hukum pidana Islam. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan: Pertama, menurut hukum positif upaya perlindungan hukum yang diberikan LAPAS Kelas 1 Surabaya bagi Narapidana yang mengalami penganiayaan oleh sesama Narapidana, pihak LAPAS telah mengimplementasikan beberapa pasal walaupun ada salah satu pasal yang tidak diterapkan dari Peraturan Menteri Hukum Dan Ham No. 6 Tahun 2013 dan Undang-undang No. 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan, seperti upaya perlidungan hukum berupa preventif serta represif dalam pemberian hukuman disiplin kepada Narapidana yang melakukan penganiayaan dengan sel pengasingan selama 14 hari. Kedua, Menurut hukum pidana Islam upaya perlindungan hukum yang diberikan oleh LAPAS Kelas 1 Surabaya terhadap korban penganiayaan antar sesama Narapidana berupa hukuman disiplin sesuai Peraturan Menteri Hukum dan Ham No. 6 Tahun 2013 merupakan bentuk hukuman ta‘zīr yang sangat menjunjung nilai Hak Asasi Manusia. Sejalan dengan kesimpulan di atas, peneliti menyarankan: Pertama, berkaitan dengan perlindungan hukum bagi Narapidana yang mengalami penganiayaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya, hendaknya perbuatan penganiayaan tersebut bisa diproses secara lebih oleh pihak Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya untuk dilaporkan kepada pihak yang berwenang sebagai perkara baru apabila tindakan tersebut merupakan tindak pidana. Kedua, pemberian penyuluhan hukum secara rutin bagi Narapidana oleh Pihak Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya, agar Narapidana paham hukum serta bisa mengetahui jalur hukum yang ditempuh ketika seseorang Narapidana yang mengalami penganiayaan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum > Hukum Pidana Hukum > Hukum Pidana Islam Pendidikan Narapidana |
||||||||
Keywords: | Narapidan; hak asasi manusia; lapas | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam | ||||||||
Depositing User: | Ahlam Nugraha | ||||||||
Date Deposited: | 15 Mar 2024 05:47 | ||||||||
Last Modified: | 15 Mar 2024 05:47 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/68910 |
Actions (login required)
View Item |