This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Vilani, Diah Resti (2024) Tinjauan kriminologi dan hukum Islam terhadap tindak pidana pelecehan seksual pada mayat: studi kasus di Polresta Mojokerto. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Diah Resti Vilani_05010320007 full.pdf Restricted to Repository staff only until 18 March 2027. Download (3MB) |
|
Text
Diah Resti Vilani_05010320007.pdf Download (4MB) |
Abstract
Arus globalisasi yang melaju sangat pesat berdampak negatif berupa terbentuknya pola individu yang tidak sehat yang kemudian berdampak pada meningkatnya keinginan untuk melakukan kejahatan, salah satunya pelecehan seksual. Mirisnya, pelecehan seksual banyak dialami oleh perempuan dan anak-anak, bahkan pada kasus terbaru di wilayah hukum Polresta Mojokerto, pelecehan seksual juga dialami oleh mayat. Skripsi ini menjawab pertanyaan yang dituangkan dalam dua rumusan masalah yaitu bagaimana tindak pidana pelecehan seksual pada mayat di wilayah hukum Polresta Mojokerto dalam perspektif kriminologi dan bagaimana analisis hukum pidana Islam terhadap tindak pidana pelecehan seksual pada mayat di wilayah hukum Polresta Mojokerto. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum empiris dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan dan konseptual. Terdapat dua sumber data yang diperoleh yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun data penelitian ini dihimpun dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Unit Pidana Umum Polresta Mojokerto dan di tempat tinggal pelaku di Dusun Randurejo, Desa Mojowatesrejo, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa pertama, pelaku tindak pidana pelecehan seksual pada mayat di wilayah hukum Polresta Mojokerto melakukan tindak pidana dipicu oleh pergaulan yang dalam perspektif kriminologi sejalan dengan teori differential association. Selain itu, menurut pelaku, seringnya pelaku menonton video porno di ponselnya memicu keinginan pelaku untuk melakukan hal yang sama pada mayat juga sejalan dengan teori social learning. Kedua, analisis hukum pidana Islam terhadap tindak pidana pelecehan seksual pada mayat di wilayah hukum Polresta Mojokerto terdapat perbedaan pendapat terkait hukum pelecehan seksual pada mayat dapat dikategorikan sebagai zina atau tidak. Dari sekian banyaknya pendapat para ulama, baik pendapat Imam Hanafi, Imam Syafi’i, Imam Hambali dan Imam Malik, pada intinya meskipun tidak dapat dikategorikan sebagai zina, pelecehan seksual pada mayat merupakan dosa besar karena telah merusak kehormatan mayat. Sejalan dengan kesimpulan diatas, penulis menyarankan pertama, agar para orang tua lebih memperhatikan terkait pergaulan anak-anaknya. Kedua, berdasarkan analisis hukum pidana Islam meskipun tidak dapat dikategorikan sebagai zina, pelecehan seksual pada mayat merupakan dosa besar karena telah merusak kehormatan mayat. Oleh karena itu, perlu adanya aturan pemerintah yang mengatur terkait bagaimana hukuman terhadap seseorang yang merusak kehormatan mayat.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Islam | ||||||||
Keywords: | Kriminologi; hukum Islam; tindak pidana; pelecehan seksual; mayat | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam | ||||||||
Depositing User: | Diah Resti Vilani | ||||||||
Date Deposited: | 18 Mar 2024 04:20 | ||||||||
Last Modified: | 18 Mar 2024 04:20 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/68940 |
Actions (login required)
View Item |