This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Rahmawati, Elvira Dwi (2024) Pandangan tokoh masyarakat terhadap larangan menikah antar Dusun satu Desa dalam prespektif hukum Islam: studi kasus Desa Pilang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Elvira Dwi Rahmawati_05020120048 OK.pdf Download (2MB) |
|
Text
Elvira Dwi Rahmawati_05020120048 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 14 April 2027. Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh sebagian masyarakat Desa Pilang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo yang masih percaya terhadap adanya larangan menikah antar dusun dalam satu desa akan menimbulkan masalah di kehidupan rumah tangganya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan jawaban terhadap persoalan tersebut, dengan mengacu pada dua pertanyaan, yaitu bagaimana pandangan tokoh masyarakat terhadap larangan menikah antar dusun satu desa di Desa Pilang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Selanjutnya, bagaimana analisis hukum Islam terkait pandangan tokoh masyarakat terhadap larangan menikah antar dusun satu desa di Desa Pilang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Pada penelitian ini menggunakan wawancara dan observasi sebagai teknik pengumpulan data yang selanjutnya dilakukan analisis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yang secara sistematis menggambarkan atau menguraikan fakta sebagaimana adanya. Hasil yang didapat melalui analisis dalam penelitian ini, yakni tokoh masyarakat di Desa Pilang berpandangan bahwa tradisi berada diurutan paling atas dibanding hukum Islam, kemudian ada pula para tokoh masyarakat yang meletakkan hukum Islam lebih penting dan selamanya harus berada paling utama, serta ada pula yang mencoba mengkompromikan hukum Islam dengan tradisi, selama hal tersebut tidak melanggar maka boleh saja dijalankan. Lalu Berdasarkan analisis hukum islam terhadap pandangan tokoh masyarakat terkait larangan menikah antar dusun satu desa di Desa Pilang, terdapat pandangan yang mengarah pada pentingnya tradisi dibanding hukum Islam dan hal tersebut tidak sesuai dengan hukum Islam yang telah ditetapkan oleh Allah dengan perintah pelarangan menikahi orang-orang yang telah dirincikan baik dalam al-Qur’an maupun dalam teori hukum Islam. Berdasarkan hasil tersebut, maka penulis memberikan saran: Pertama, bagi masyarakat agar tidak terlalu percaya dengan larangan menikah tersebut serta tidak selalu mengait-ngaitkan malapetaka kepada pasangan yang telah melanggar. Kedua, bagi pasangan yang akan menikah diharapkan agar tetap memperhatikan rukun dan syarat pernikahan, serta larangan pernikahan yang telah ditentukan agar pernikahan yang dilaksanakan sah.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Islam Hukum Islam > Perkawinan Nikah |
||||||||
Keywords: | Penikahan; perkawinan; nikah antar dusun | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | Elvira Dwi Rahmawati | ||||||||
Date Deposited: | 14 Apr 2024 14:42 | ||||||||
Last Modified: | 14 Apr 2024 14:42 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/68993 |
Actions (login required)
View Item |