This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Haq, Muhammad Arsyadanil (2024) Semut dalam al Qur'an perspektif tafsir Ilmi: studi komparatif tafsir surah al Naml ayat 18 dalam tafsir Ilmi Kemenag RI dan ayat-ayat semesta serta nalar ayat-ayat semesta. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Muhammad Arsyadanil Haq_07010320019.pdf Download (2MB) |
|
Text
Muhammad Arsyadanil Haq_07010320019_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 27 March 2027. Download (2MB) |
Abstract
Tulisan ini berdasarkan pada Ayat-Ayat Semesta dan Nalar Ayat-ayat Semesta yang ditulis oleh Agus Purwanto, serta Tafsir Ilmi: Hewan dalam Perspektif al-Qur'an dan Sains yang diterbitkan oleh Lembaga Pentashih Mushaf al-Qur'an (LPMQ) Kementerian Agama Republik Indonesia yang bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan fokus pada interpretasi kata "semut" atau namlun dalam surah al-Naml [27]: 18. Temuan awal menunjukkan bahwa interpretasi Agus Puwanto dan kemenag RI cenderung berbeda meskipun keduanya didasarkan pada alasan ilmiah. Ada tiga pertanyaan mendasar yang diajukan untuk menjelaskan permasalah ini. Pertama, bagaimana penafsiran kata “semut” dalam kedua karya tafsir tersebut serta apa perbedaannya? Kedua, apa konstruksi interpretasi kata"Semut" oleh Agus Purwanto dan kemenag RI dalam al-Qur'an. Ketiga, mengapa keduanya berbeda dalam menghasilkan output penafsiran mengenai tema ini? Tulisan ini menggunakan metode komparatif dalam penafsiran corak ilmi sehingga tampak membandingkan antara kedua karya tafsir yang sama-sama berlandaskan pada scientific major. Tulisan ini berjenis kualitatif dan menggunakan sumber literatur kepustakaan (library research). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam tulisan ini adalah dokumentasi informasi, yaitu mengumpulkan sumber-sumber kepustakaan untuk menunjang penulisan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis isi dengan mengurai seluruh isi teks yang menjadi objek penelitian dengan tujuan mengetahui isinya secara menyeluruh.Hasil dari penelitian ini menunjukkan konstruksi interpretatif Purwanto terhadap kata "Qālat namlatun" dalam surah al-Naml [27]:18 berarti "ratu semut," sedangkan kemenag RI berarti "namlatun" dengan "sebuah semut," sehingga memiliki makna yang berbeda. Perbedaan ini terletak pada penekanan keduanya. Purwanto lebih menekankan aspek kebahasaan sebagai dukungan untuk temuan ilmiah dalam menginterpretasikan “namlatun” dengan ratu semut, yang juga menekankan bahwa ratu ini adalah pemimpin dalam koloni. Sementara itu, kemenag RI menggunakan logika interpretatif yang tidak menekankan "siapa yang memerintah semut". Dua model interpretasi ini harus ditempatkan sebagai bagian dari dinamika evolusi interpretasi. Selain itu, didapati bahwa penafsiran yang sama juga muncul dalam penjelasan di masa lalu meskipun lebih terfokus pada kepentingan teologis.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Al Qur'an > Mukjizat al Quran | ||||||||
Keywords: | Semut; tafsir ilmi; kemenag RI; Agus Purwanto; ayat-ayat semesta; nalar ayat-ayat semesta | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Muhammad Arsyadanil Haq | ||||||||
Date Deposited: | 27 Mar 2024 02:58 | ||||||||
Last Modified: | 27 Mar 2024 02:58 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/69076 |
Actions (login required)
View Item |