This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Muhimmah, Nailil (2024) Egoisme dalam tafsir Al Quranul Majid An Nuur dan Tafsir Al Mishbah: analisis komparatif terhadap penafsiran QS. Al Hadid: 23, QS. Al Fajr: 17-20, dan QS. Al Maarij: 19-21. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Nailil Muhimmah_07020320067 ok.pdf Download (3MB) |
|
Text
Nailil Muhimmah_07020320067 full.pdf Restricted to Repository staff only until 20 March 2027. Download (3MB) |
Abstract
Sifat rakus atau tamak yang ada pada diri manusia dipicu oleh keinginan berlebihan terhadap kekayaan yang berlimpah, menjadikan setiap orang tidak merasa cukup terhadap apa yang didapatkan, menjadikan seseorang bersifat kikir, hingga merampas hak-hak orang lain yang bukan haknya, penyebab utamanya adalah egoisme yang bersumber dari dalam diri manusia. Tindakan yang hanya memikirkan dan mementingkan dirinya sendiri dibanding orang lain. Meskipun egoisme tidak disebutkan secara eksplisit dalam al-Qur’an, tetapi terdapat ayat yang mengandung substansi tentang egoisme terutama terhadap harta, yaitu pada QS. Al-Hadid: 23, QS. Al-Fajr: 17-20, dan QS. Al-Ma’arij: 19-21. Dengan menjadikan egoisme dalam Al-Qur’an sebagai tema skripsi, maka penelitian ini bertujuan untuk mengexplorasi bagaimana penafsiran Hasbi Ash-Shiddieqy dan Quraish Shihab dalam karyanya yaitu kitab Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nuur dan Tafsir Al-Mishbah terkait egoisme. Penelitian ini merupakan jenis kepustakaan (library research) dengan metode deskriptif-komparatif yakni menguraikan penafsiran kedua mufasir tentang egoisme kemudian dikomparasikan, dilakukan analisis dan disebutkan persamaan dan perbedaan antara keduanya. Hasil dari penelitian ini di tinjau dari ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan egoisme yang terkandung dalam Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nuur dan Tafsir Al-Mishbah dalam QS. Al-Hadid: 23, QS. Al-Fajr: 17-20, dan QS. Al-Ma’arij: 19-21 bahwa Hasbi Ash-Shiddieqy dan Quraish Shihab sama-sama menafsirkan egoisme dengan memperioritaskan kepentingan dan kepuasan diri sendiri di atas segalanya, tanpa memperhatikan atau peduli terhadap orang lain, serta cinta berlebihan terhadap harta benda dapat menghalangi manusia memperoleh kebahagiaan dan kesempurnaan di akhirat. Sedangkan perbedaannya terletak pada saat Quraish Shihab menafsirkan QS. Al-Ma’arij: 19-21 banyak mengutip pandangan seorang filsuf Islam Thabathaba'i, sehingga analisis dalam penafsirannya cenderung lebih filosofis. Dalam penafsirannya, Quraish Shihab juga memberikan beberapa mufradat kemudian diungkapkan dan dipahami dengan teliti, hal ini dikarenakan keahlian beliau dalam bidang bahasa.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Tafsir > Tafsir Al Qur'an Agama dan Ilmu Pengetahuan |
||||||||
Keywords: | Egoisme; Al Mishbah; Tafsir Al Quranul Majid An Nuur | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Nailil Muhimmah | ||||||||
Date Deposited: | 20 Mar 2024 07:42 | ||||||||
Last Modified: | 20 Mar 2024 07:42 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/69091 |
Actions (login required)
View Item |