This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Fardianingtyas, Erika (2023) Analisis pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap anak yang melakukan kekerasan yang menyebabkan kematian di Pondok Darussalam Gontor Ponorogo: studi Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2023/PN.Png. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Erika Fardianingtyas_05040320078 ok.pdf Download (3MB) |
|
Text
Erika Fardianingtyas_05040320078 full.pdf Restricted to Repository staff only until 17 April 2027. Download (2MB) |
Abstract
Zaman sekarang pelaku dari tindak pidana bukan hanya orang dewasa saja, bahkan anak-anak pun tidak jarang yang melakukan tindak pidana. Dalam hal ini terkait dengan tindak pidana yang dilakukan oleh anak harus ditindaklanjuti lebih dalam lagi karena anak merupakan generasi penerus bangsa. Maka dari itu, penulis menganalisis tindak pidana yang dilakukan oleh anak dalam putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2023/PN.Png. Fokus penelitian ini untuk membahas pertimbangan hukum oleh hakim terhadap tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh anak yang menyebabkan kematian dalam Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak /2023/PN.Png menurut hukum positif dan hukum Islam. Data penelitian ini dihimpun menggunakan teknik library research atau studi kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan deskriptif deduktif yang mengaitkannya dengan fakta lapangan untuk mengetahui dan menjelaskan putusan Pengadilan Negeri Ponorogo Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2023/PN.Png tentang tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh anak yang menyebabkan kematian. Selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis sehingga nantinya bisa ditarik kesimpulan mengenai analisis putusan hakim terkait tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh anak yang menyebabkan kematian dalam putusan nomor 1/Pid.Sus-Anak/2023/PN.Png menurut hukum positif dan hukum Islam Hasil dari penelitian ini menyimpulkan: pertama, penanganan hukum oleh hakim terhadap tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh anak yang mengakibatkan kematian sudah sesuai dengan mempertahankan kondisi pelaku serta sudah sesuai dengan Undang-undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Perlindungan Pidana Anak sehingga dapat menjatuhkan pidana kepada anak dengan pidana penjara selama empat tahun di Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Madiun, dan Pelatihan kerja selama enam bulan di DINSOS Kabupaten Ponorogo. Kedua, dalam hukum Islam ketika anak melakukan suatu tindak pidana maka hukuman yang didapatkan anak adalah hukuman qiṣāṣ. Namun karena dalam putusan tersebut terdapat alasan pemaaf maka anak bisa dijatuhi hukuman tāʾzīr. Karena pada dasarnya hukuman terhadap anak itu bukan sebagai balas dendam akan tetapi sebagai pembelajaran bagi anak. Sejalan dengan kesimpulan di atas, penulis menyarankan: dalam hal perlindungan bagi anak yang melakukan tindak pidana yang paling penting ialah peran orang tua, masyarakat, dan guru sebagai orangtua kedua bagi anak. Karena, dengan adanya dukungan dan kolaborasi yang baik antara orangtua, masyarakat, guru, dinas sosial, kepolisian, dll diharapkan kejadian kriminal yang dilakukan oleh anak bisa berkurang seiring berjalannya waktu.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Anak Hukum Islam > Pembunuhan Kenakalan Anak dan Remaja |
||||||||
Keywords: | Pembunuhan; anak di bawah umur; hukum pidana Islam | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam | ||||||||
Depositing User: | Erika Fardianingtyas | ||||||||
Date Deposited: | 17 Apr 2024 08:03 | ||||||||
Last Modified: | 17 Apr 2024 08:03 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/69637 |
Actions (login required)
View Item |