This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Fardhila, Marsilah (2023) Kekerasan dalam rumah tangga dalam perspektif kriminologi dan hukum pidana Islam: studi kasus di Desa Sawohan Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Marsilah Fardhila_05040320086 full.pdf Restricted to Repository staff only until 22 April 2027. Download (3MB) |
|
Text
Marsilah Fardhila_05040320086.pdf Download (4MB) |
Abstract
Kekerasan dalam rumah tangga merupakan persoalan yang tidak pernah hilang dari permasalahan di dalam rumah tangga seperti yang terjadi di desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Masyarakat desa Sawohan menganggap bahwa kekerasan dalam rumah tangga merupakan persoalan yang wajar terjadi di dalam rumah tangga. Hal tersebut dikarenakan masyarakat desa Sawohan masih awam dan tidak mengetahui bahwa kekerasan tersebut merupakan perbuatan melawan hukum. Skripsi ini mencoba menjawab pertanyaan yang dituangkan dalam dua rumusan masalah: kekerasan dalam rumah tangga di desa Sawohan dalam perspektif kriminologi; dan kekerasan dalam rumah tangga di desa Sawohan dalam perspektif hukum pidana Islam. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian hukum empiris. Data penelitian ini dihimpun menggunakan teknik observasi dan wawancara serta pendekatan sociology of law. Teknik analisis data menggunakan deskriptif deduktif yang selanjutnya disusun secara sistematis sehingga menjadi data yang konkrit mengenai penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga di desa Sawohan. Selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis menggunakan teori kriminologi dan hukum pidana Islam. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan: pertama, apabila dikaitkan dengan teori kriminologi yaitu social control theory dan strain theory, penyebab kekerasan dalam rumah tangga disebabkan karena faktor perekonomian rendah membuat seseorang melakukan perbuatan menyimpang, pernikahan muda sehingga memiliki sifat tempramental, trauma masa kecil yang seringkali mendapat kekerasan, dan karena adanya budaya patriarki. Kedua, dalam hukum pidana Islam kekerasan dalam rumah tangga merupakan penganiayaan yang dapat dijatuhi hukuman qishas atau takzir. Sejalan dengan kesimpulan di atas, penulis menyarankan: Pertama, diharapkan pemerintah lebih memperhatikan desa-desa kecil seperti desa Sawohan agar diberikan penyuluhan terkait kekerasan dalam rumah tangga. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat desa Sawohan mengetahui bahwa kekerasan tersebut merupakan perbuatan melawan hukum Kedua, diharapkan kepada masyarakat desa Sawohan agar lebih tegas apabila mendapat perlakuan kekerasan dari anggota keluarga terutama suami agar terciptanya kehidupan rumah tangga yang rukun, sejahtera, dan terbebas dari kekerasan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Islam Hukum Islam > Perkawinan Kekerasan |
||||||||
Keywords: | KDRT; kriminologi; hukum pidana Islam | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam | ||||||||
Depositing User: | MARSILAH FARDHILA | ||||||||
Date Deposited: | 22 Apr 2024 07:37 | ||||||||
Last Modified: | 22 Apr 2024 07:37 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/69785 |
Actions (login required)
View Item |